Ketua DPRD Sumut Tewas Diamuk Massa

Mengapa Polisi Sulit Membekuk GM Panggabean

VIVAnews - Meski jejak aktor pembentukan Provinsi Tapanuli, GM Panggabean sudah terlacak, yakni di Singapura, bukan berarti gampang menangkap dia. Menurut Juru Bicara Polisi, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira, polisi kesulitan menangkap GM Panggabean karena Indonesia dan Singapura tak punya perjanjian ekstradisi.

"Paling hanya tukar menukar informasi," kata Abubakar di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat 13 Februari 2009.

GM Panggabean merupakan ayah dari salah satu tersangka demo anarkis di Medan, Chandra Panggabean. Chandra masih tercatat sebagai calon anggota legislatif Sumatera Utara dari Partai Peduli Rakyat Nasional. Pemilik Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) itu sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus demo naas yang menewaskan Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat. "GM Panggabean sudah masuk daftar pencarian orang," tambah Abubakar.

Secara terpisah, Kepala Kepolisian, Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan proses penangkapan GM Panggabean masih berjalan.

Nama GM Panggabean sudah dua kali masuk dalam daftar penumpang dari Singapura ke Medan yakni penerbangan dari Singapura ke Medan 6 Februari 2009 dan pada tanggal 11 Februari 2009. Namun, GM tak pernah memenuhi panggilan polisi.

Hingga kini, polisi sudah menahan 66 tersangka demo rusuh yang menewaskan Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat. Direktur Utama PDAM Tarutung pun juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Buntut dari aksi ini, Markas Besar Polri sudah mencopot Kepala Kepolisian Kota Besar Medan dan tiga perwira menengah di Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Sementara, nasib Kepala Kepolisian Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna diujung tanduk.

Mohamed Salah Rahasiakan Penyebab Ribut dengan Klopp
Zita Anjani

Posting Foto Gelas Starbucks saat Umroh Dikecam, Zita Anjani Tantang Balik Masyarakat Untuk Ini

Foto tersebut langsung viral dan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Bahkan ulama hingga publik figur ramai-ramai menyoroti tindakan Zita Anjani.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024