Penjara Guantanamo Ditutup

Indonesia Tetap Akan Periksa Hambali

VIVAnews - Pemerintahan Obama akan menutup penjara para tersangka teroris, Guantanamo. Sejumlah tahanan akan dikembalikan ne negara asalnya masing-masing, termasuk tersangka teroris asal Indonesia, Hambali.

Menurut sumber VIVAnews di kepolisian, dua minggu lalu dua anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yakni Wakil Densus 88, Komisaris Besar Syafei dan Komisaris Besar Tito Karnavian telah menuju Guantanamo untuk memeriksa Hambali. Namun, keterangan itu dibantah Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Komisaris Jenderal Susno Duadji.

"Belum ada undangan resmi," kata Susno di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Susno juga membantah informasi bahwa Indonesia tak ingin Hambali pulang. "Justru kita harus memeriksa dia dulu. Kita lihat ada keterkaitannya dengan kejadian di sini," tambah Susno.

Seperti dilansir media lokal, Jakarta Globe dan sejumlah media internasional, pemerintah Indonesia tak ingin Hambali kembali karena khawatir itu justru akan meningkatkan resiko teror.

Selain itu, kembalinya Hambali dari Guantanamo akan membuatnya bak 'pahlawan' dan 'superstar'.

Banyak Berkutat di Zona Degradasi, Arema FC Bersyukur Lolos dari Lubang Jarum

Media juga melansir dua petugas polisi dikirim ke Amerika Serikat untuk menyampaikan pesan itu pada pemerintahan Obama, awal Februari 2009.

Hambali ditangkap di Thailand dengan sangkaan sebagai salah satu pimpinan Al Qaeda. Hambali juga diketahui sebagai pimpinan Jamaah Islamiah.

Penutupan penjara Guantanamo disahkan Obama pada Kamis 22 Januari 2009. Selain menutup penjara, instruksi presiden juga akan menghentikan latihan militer menghadapi tersangka teroris yang dilakukan di sana.

Penutupan Guantanamo memunculkan spekulasi Hambali akan kembali ke Indonesia untuk menghadapi proses hukum.

Jadi Apparel 4 Klub Liga 1, Jenama Lokal Ini Ingin Gebrak Internasional
Pemain Timnas Indonesia U-23, Pratama Arhan

Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata

Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan karena gol bunuh diri

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024