Pengamanan Pemilu

Kapolri: Aceh Tak Masuk Kategori Aman

VIVAnews - Jelang pemilu 2009, kondisi Aceh tak hanya memanas, tapi juga cenderung anarkhis dan mengarah pada tindak kekerasan.

"Aceh tak masuk kategori aman," kata  Kepala Polisi, Jenderal Bambang Hendarso Danuri ketika bertemu dengan para pimpinan media massa nasional di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa 10 Maret 2009.

Diungkapkan Bambang Hendarso, Polri menggelar operasi Sikat Rencong di Aceh. "Kami berhasil menurunkan tingkat kerawanan pemilu di Aceh," kata dia. Sejumlah senjata disita polisi. Selain pengamanan pemilu, polisi juga menggelar operasi preman di Aceh.

Pada Jumat 6 Maret 2009, pukul 11.30 waktu setempat, Operasi Sikat Rencong membekuk residivis berbagai kasus penculikan, perampokan, dan pembunuhan di Aceh, Abdul Razak di dalam bus kota. Tak hanya menangkap badan, polisi juga  menyita dua pucuk senjata dengan amunisi lengkap.

Sebelumnya, Wakil Direktur Bidang Internal Lembaga Bantuan Hukum Banda Aceh, Kamaruddin mengatakan sampai saat ini tujuh insiden kekerasan diduga terkait pemilu terjadi di Aceh.

"Dua kader partai lokal ditembak, tiga kantor dan satu kantor Partai Aceh dibakar. Walau kita tidak tahu motifnya, tapi kita menganggap ini politis," ujar Kamaruddin kepada wartawan di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Kamaruddin menduga ada pihak-pihak yang ingin mengganggu stabilitas di Aceh dengan memanfaatkan momentum pemilu. Masyarakat Aceh, kata dia, meminta aparat keamanan menindaklanjuti berbagai kekerasan yang terjadi di Aceh menjelang pemilu 2009.

Segera Dipersunting Rizky Febian dengan Prosesi Ijab Kabul, Mahalini Raharja Bakal Mualaf?
Kasir via Zoom

Gaji UMR Mahal, Restoran di New York Pekerjakan Warga Filipina Jadi Kasir Virtual Lewat Zoom

Kasir virtual yang baru-baru ini viral ini dioperasikan perusahaan Happy Cashier yang ditempatkan pada layar monitor di toko-toko di Queens, Manhattan, dan Jersey City

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024