Sumber :
VIVAnews -
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Nurcholis, melihat ada persaingan dalam penyelidikan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurut dia, setidaknya tiga lembaga negara tengah berkompetisi dalam kasus tersebut.
"Dalam kasus ini ada tiga penyelidikan, ada kontestasi yang melakukan penyelidikan atau investigasi. Mabes Polri KUHAP, Komnas HAM UU Nomor 39 tahun 1999, Mabes TNI investigasi," kata Nurkholis dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu 6 April 2013.
Meski pelaku telah diketahui, Komnas HAM akan terus melakukan penyelidikannya sendiri, karena mempunyai ruang lingkup berbeda.
Walau begitu, dia menilai ketiga institusi itu memiliki satu persamaan dalam menyelidiki insiden pembunuhan empat tahanan tersebut. "Intinya mencari siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa Cebongan," katanya.
Jika Polri dalam rangka penegakan hukum, maka Komnas HAM, kata Nurckholis, dalam rangka penilaian sebuah peristiwa apakah mengandung pelanggaran HAM atau tidak.
"Kalau sifatnya penilaian, Komnas HAM konsentrasi pada keterlibatan negara dalam sebuah peristiwa. Pertama, negara apakah aktif ikut serta. Kedua, apakah negara membiarkan atau abai," tuturnya.
Tim Investigasi TNI AD mengungkapkan, pelaku penyerangan Lapas Cebongan adalah 11 anggota Kopassus. Dari penyerangan itu, empat tahanan titipan Polda DIY, tewas ditembak.
Baca Juga :
Top Trending: Jerome Polin Jadi Sasaran Netizen hingga Imam Masjidil Haram Cari Kuliner Indomie
Baca Juga :
Terpopuler: Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra, Waktu Tidur Bisa Pengaruhi Kondisi Mental
Prabowo Sebut Kanada Bakal Perkuat Kerja Sama dengan RI
Presiden RI terpilih 2024, Prabowo Subianto mengungkapkan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau akan memperkuat kerja sama dengan Indonesia. Hal ini disampaikannya.
VIVA.co.id
2 Mei 2024
Baca Juga :