Sumber :
VIVAnews
- Nur Febriyani, pramugari Sriwijaya Air yang mengalami kekerasan fisik oleh Ketua Dinas Badan Koordinasi Modal Daerah Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi, Jumat 7 Juni 2013, mengaku mengalami gangguan pada ditelinganya setelah aksi pemukulan itu.
Ditemani sang adik, Shita Destya, Febriyani menggelar jumpa pers di rumahnya di Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan. Dia angkat bicara mengenai insiden yang dialaminya.
Baca Juga :
Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM
"Kalau dia bilang cuma nempel itu tidak benar. Yang saya dengar di telinga saya masih ada suara dengung," kata Febriyani.
Diakui Febriyani, pemukulan semacam itu pertama kali dialaminya selama dirinya menjadi pramugari. Menurutnya pemukulan itu adalah hal kejadian paling kasar yang dialaminya.
"Baru pertama kali terjadi. Mungkin memang dulu ada penumpang yang marah, tapi hanya adu argumen saja. Tidak sampai memukul," katanya.
Febriyani pun mengaku apabila dari pihak Zakaria itu akan meminta maaf. Secara pribadi dirinya akan memaaafkan. Tetapi proses hukum akan tetap terus berlanjut "Kalo minta maaf saya maafkan. Tapi saya ingin proses hukum berlanjut," ucap Febriyani. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diakui Febriyani, pemukulan semacam itu pertama kali dialaminya selama dirinya menjadi pramugari. Menurutnya pemukulan itu adalah hal kejadian paling kasar yang dialaminya.