Pramugari Korban Pemukulan Alami Gangguan Pendengaran

Nur Febriyani (kiri), ditemani sang adik Shita Destya (kanan).
Sumber :
VIVAnews
- Nur Febriyani,  pramugari Sriwijaya Air yang mengalami kekerasan fisik oleh Ketua Dinas Badan Koordinasi Modal Daerah Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi, Jumat 7 Juni 2013, mengaku mengalami gangguan pada ditelinganya setelah aksi pemukulan itu.


Ditemani sang adik, Shita Destya, Febriyani menggelar jumpa pers di rumahnya di Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan. Dia angkat bicara mengenai insiden yang dialaminya.


Menurut pengakuan Febriyani, akibat pemukulan itu, dia mengalami gangguan pendengaran. Hingga kini, terasa ada dengungan di telinga dan cukup mengganggu aktivitasnya.
Oxford United Pastikan Tiket ke Partai Playoff Menuju Divisi Championship


Timnas Indonesia 'Gendong' Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23
Kata Febri, pelaporan yang dibuatnya bukan tanpa alasan. Karena setiap kejadian sekecil apa pun  di dalam pesawat harus dilaporkan. Karena itu, berdasarkan saran kapten kapal, kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

"Kalau dia bilang cuma nempel itu tidak benar. Yang saya dengar di telinga saya masih ada suara dengung," kata Febriyani.


Diakui Febriyani, pemukulan semacam itu pertama kali dialaminya selama dirinya menjadi pramugari. Menurutnya pemukulan itu adalah hal kejadian paling kasar yang dialaminya.


"Baru pertama kali terjadi. Mungkin memang dulu ada penumpang yang marah, tapi hanya adu argumen saja. Tidak sampai memukul," katanya.


Febriyani pun mengaku apabila dari pihak Zakaria itu akan meminta maaf. Secara pribadi dirinya akan memaaafkan. Tetapi proses hukum akan tetap terus berlanjut  "Kalo minta maaf saya maafkan. Tapi saya ingin proses hukum berlanjut," ucap Febriyani. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya