Jubir Presiden: Kemungkinan Reshuffle Menteri PKS Selalu Ada

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
- Sikap Partai Keadilan Sejahtera yang menentang kebijakan pemerintah dalam RAPBN-P 2013 khususnya terhadap rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, dapat berujung pada pencopotan tiga menterinya di kabinet.


Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Istana Merdeka, Jumat 21 Juni 2013, menyampaikan, kemungkinan reshuffle menteri asal PKS diperkuat dengan tidak adanya niat baik dari partai tersebut untuk memperbaiki sikapnya.


"Saya tidak bisa bicara peluang (Reshuffle), itu hak perogratif presiden. Kemungkinan itu selalu ada," ujarnya. Sikap PKS terkait kebijakan BBM terus bertentangan dengan kode etik partai-partai koalisi pendukung pemerintahan.


Saat ini, menurut Julian, pilihan PKS hanya dua, yakni mengundurkan diri atau menunggu disingkirkan dari koalisi. Hal tersebut merupakan buah dari buruknya implementasi komitmen yang telah disepakati.


"Jika tidak mendukung kebijakan presiden, berarti parpol itu bisa atau dapat mengundurkan diri. Tapi kalau tidak, pada hakekatnya keberadaan parpol yang bersangkutan telah selesai," katanya.

Deretan Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia

Dalam pesan singkat kepada
Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran
VIVAnews
kemarin, Julian juga mengatakan, PKS sedianya dapat mengundurkan diri dari koalisi Sekretariat Gabungan (Setgab). Sebab, PKS sebagai bagian dari koalisi tidak mendukung kesepakatan Setgab terhadap kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Prabowo Suarakan Solidaritas untuk Palestina, Soroti Standar Ganda Negara Barat


"Manakala parpol bersangkutan tidak mengundurkan diri, pada hakekatnya kebersamaannya dalam koalisi pemerintahan telah berakhir atau selesai," kata Julian. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya