Akses Tertutup Longsor, Bantuan Gempa Aceh Belum Merata

Gempa Aceh
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Syahrol Rizal
VIVAnews
- Bantuan untuk korban gempa di Aceh belum mampu menjangkau seluruh titik akibat kendala akses. Sebagian jalur jalan menuju ke lokasi-lokasi yang terkena dampak gempa tidak mudah dilalui karena sebagian lokasi berada di pegunungan dan ada pula yang tertutup tanah longsor.


Disampaikan Kepala Badan Penaggulangan Bencana Aceh, Jarwansyah, saat ini ada 15 titik pengungsian di Aceh Tengah dan  Bener Meriah. Penyaluran bantuan seperti beras, mie instan, minyak makan, kelambu dan selimut terus dilakukan dan diupayakan dapat menjangkau daerah yang terisolir.


Posko yang berada di Bener Meriah, terkonsentrasi di Kecamatan Timang Gajah dan Weh Pesam. Kedua daerah ini paling parah dilanda kerusakan akibat gempa.


"Sementara di Aceh Tengah, pengungsi terbanyak berada di  Kecamatan Kepol, Kecamatan Celala, Kecamatan Kute Tenang, Bebbesen dan Kebayakan," kata Jarwansyah kepada
VIVAnews
, Rabu, 3 Juli 2013.


Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu
Dari pantauan, bantuan masih menumpuk di posko induk di Kabupaten Meriah dan Aceh Tengah akibat pendistribusian yang belum berjalan secara maksimal.

Ajak Netizen Pakai Medsos untuk Hal Positif, Aurelie Moeremans: Aku Banyak Banget Dapet Kerjaan

Sejumlah desa dikabarkan terisolir karena akses jalan menuju ke lokasi tertutup tanah longsor. Salah satunya adalah Desa Bah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.
Putuskan Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem Siapkan Nama Untuk Menteri?


Proses penyelamatan terkendala karena kekurangnya alat berat. Semantara ini, evakuasi dilakukan warga sekitar dengan alat seadanya.


Evakuasi terus dilakukan, sementara ini ada 22 orang tewas. Sebanyak 75 orang dirawat di rumah sakit Bener Meriah dan 100 orang di rumah Takengon.


Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPPA) memperkirakan 1.500 unit rumah mengalami kerusakan, terdiri dari rumah, masjid, meunasah, dan kantor pemerintah. Beberapa ruas jalan juga longsor. Hingga kini kerusakan bangunan masih didata. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya