Sumber :
- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVAnews -
Hingga hari ini, Kamis 4 Juli 2013, warga korban gempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah masih memilih menempati tenda-tenda darurat yang dibangun dengan peralatan seadanya. Warga mengeluh lambannya pendistribusian bantuan, terutama makanan.
Rohani, salah seorang warga Desa Seloen, Kecamatan Kuta Panang, Kabupaten Aceh Tengah, mengaku belum mendapatkan bantuan baik berupa makanan maupun tenda pasca gempa. Mereka berinisiatif membangun sendiri tenda dari terpal bekas.
"Mobil bantuan hilir mudik melewati desa kami, tapi mereka tidak membagikan bantuan kepada kami. Semua bantuan di bawa ke Desa Blang Mancung," katanya.
Karena tak juga mendapatkan bantuan, warga mencoba menghentikan satu unit mobil Dinas Sosial dari Bireuen. Mereka pun berhasil memperoleh tenda darurat. "Tenda kami sudah bocor, hujan dari kemarin," katanya.
Dia berharap pemerintah dapat segera mengirimkan bantuan baik berupa tenda, makanan, maupun obat-obatan.
Pantauan
VIVAnews
, sepanjang jalan dari Simpang Balek Bener Meriah menuju desa terparah yaitu Blang Mancung yang berjarak sekitar 18 kilometer, puluhan rumah yang roboh. Warga mendirikan tenda-tenda darurat dan tidur di luar bangunan rumah mereka yang roboh.
Baca Juga :
Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPPA) memperkirakan 1.500 unit rumah mengalami kerusakan, terdiri dari rumah, masjid, meunasah, dan kantor pemerintah. Beberapa ruas jalan juga longsor. Hingga kini kerusakan bangunan masih didata. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya