Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengungkapkan alasan kekalahan capres Golkar selama ini. Hal itu, kata dia disebabkan ada skenario lain yang dijalankan petinggi partai selain skenario memenangkan capres.
"Pada 2004 Golkar jadi pemenang pileg. Jauh menangnya, tapi capresnya kalah. Kenapa? Karena saat itu ada skenario-skenario lain yang dimainkan petinggi Partai Golkar," kata Aburizal pada acara Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah XXVIII Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Banten, di Cilegon, Banten, Kamis, 4 Juli 2013.
Menurut ARB, pada pemilu 2009 hal yang sama juga terjadi. Dia menilai adanya sekenario lain inilah yang menjadi biang kekalahan capres Partai Golkar di dua pilpres, meski perolehan pileg cukup banyak.
Karena itu, ARB meminta seluruh kader dan petinggi partai menjalankan satu skenario atau sekenario tunggal yang telah digariskan partai. Skenario tunggal itu adalah memenangkan pileg dan mendapat kursi sebanyak-banyaknya dan menjadikan ARB sebagai presiden.
"Tidak boleh ada skenario lain. Kami tegur kalau ada yang punya skenario lain," katanya.
ARB melihat skenario lain itu belum terlihat di Partai Golkar. Dia mengatakan kondisi partainya saat ini masih kondusif dan konsisten menjalankan satu skenario.
"Alhamdulillah saya lihat saat ini kondisi Partai Golkar kondusif. Skenario yang kami lihat sama. Memenangkan Partai Golkar dan ARB. Kami harus menang bukan hanya pileg tapi juga pilpres. Karena kita ingin menang untuk mencapai tujuan sebenarnya yaitu membuat Indonesia menjadi lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum SOKSI yang juga Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa, I Ade Komarudin mengatakan semua element harus bergerak satu suara memenangkan Golkar dan ARB.
Akom, sapaan Ade, mengatakan jika semua element Golkar bersatu maka kemanangan tidak mustahil dicapai.
Baca Juga :
Raja Sapta Oktohari yakin Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade 2024 meski Dikalahkan Uzbekistan
PNM Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp 72 Triliun Sepanjang 2024
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 72 triliun pada tahun 2024.
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :