Sumber :
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews
- Wakil Presiden, Boediono meminta Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara.
“Saya minta kedua menteri segera merumuskan langkah bersama untuk menyelesaikan krisis ini,” kata Wapres Boediono dalam Rapat Koordinasi Kelistrikan di Kantor Wakil Presiden, Rabu 11 September 2013.
Tak hanya menyelesaikan krisis jangka pendek, Wapres juga meminta kedua menteri merumuskan payung kebijakan yang lebih bersifat jangka menengah panjang untuk mencegah krisis terulang kembali di Sumatera Utara. Dalam rapat koordinasi itu juga membahas berbagai masalah pembangunan pembangkit listrik agar tidak mengalami hambatan dan dapat selesai tepat waktu.
Menteri BUMN Dahlan Iskan membenarkan bahwa belakangan ini pasokan listrik di Sumatera Utara berkurang sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan industri maupun konsumen.
“Kelangkaan listrik ini terjadi karena ada beberapa pembangkit, seperti Sibolga, yang masih menjalani perawatan,” katanya.
Baca Juga :
Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Modern dan Tradisional dalam Sembilan Inspirasi Busana
Baca Juga :
Terpopuler: Fuji Diramal Berjodoh dengan Mayor Teddy, Rizky Nazar Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga
Sementara, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan bahwa ia sudah menandatangani tambahan alokasi gas sebesar 4 MMSCFD untuk PLN Sumatera Utara.
Ia menuturkan, jika tambahan pasokan gas ini sudah mengalir, PLN akan dapat menghidupkan PLTU Belawan yang memang memakai bahan bakar gas. Ada tambahan pasokan listrik sekitar 20 MW dari sini.
Beberapa pembangkit yang prosesnya sudah berjalan itu antara lain, pembangkit listrik Nagan Raya yang akan selesai Oktober 2013 dengan kapasitas 110 MW. Sedangkan pada 2014 mendatang ada beberapa pembangkit baru dengan total kapasitas 690 MW yang dijadwalkan mulai beroperasi.
Pembangkit-pembangkit itu adalah, PLTU Nagan Raya 2 (110 MW, Februari 2014), PLTU Pangkalan Susu 1 (200 MW, Maret 2014), PLTU Pangkalan Susu 2 (200 MW, Mei 2014), serta PLTMG Arun (180 MW, Desember 2014).
Masih ada lagi pasokan listrik dari panas bumi. Jika pembangunannya lancar, PLTP Sarulla akan mulai beroperasi pada tahun 2016. PLTP Sarulla secara bertahap akan menambah pasokan listrik di Sumatera Utara sebesar 110 MW pada 2016 dan terus meningkat menjadi 220 MW pada 2017.
Di luar masalah kelistrikan di Sumatera, rapat koordinasi ini juga membahas hambatan pembangunan PLTU Jawa Tengah di Batang yang berkapasitas 2 X 1.000 MW. Hambatan utama di sini adalah pembebasan tanah yang belum tuntas. Tersendatnya pembebasan tanah ini membuat pembiayaan proyek ini juga belum mendapatkan lampu hijau (
financial close
) dari para kreditur. Langkah-langkah berikut untuk memastikan dan mempercepat penyelesaian masalah ini akan dikoordinasikan oleh Kantor Menteri Koordinator Ekonomi. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan bahwa ia sudah menandatangani tambahan alokasi gas sebesar 4 MMSCFD untuk PLN Sumatera Utara.