TNI Ajukan Pembentukan Unit Anti Teror

Latihan Unit Anti Teror Taifib-1 Marinir
Sumber :
  • ANTARA/Eric Ireng
VIVAnews
Hotman Paris Minta Polda Jabar Lakukan Penyelidikan Ulang Kasus Vina Cirebon
- Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengajukan pembentukan unit anti teror mengantisipasi meningkatnya intensitas aksi teror. Rencana ini disampaikan Danjen Kopassus, Mayjen TNI, Agus Sutomo, usai latihan bersama penanggulangan Terorisme yang diikuti 18 negara anggota ADMM (ASEAN Defence Ministers Meeting) plus di Sentul, Bogor, Jumat 13 September 2013.

Japan Pavilion Showcases Water Technology and Culture at World Water Forum 2024

"Unit anti teror TNI sudah diajukan. Keberadaanya tinggal menunggu keputusan dari Panglima TNI dan DPR RI," katanya.
KKP dan TNI AL Berhasil Gagalkan Penyelundupan 277.800 Ekor Benih Bening Lobster


Agus menjelaskan, pembentukan unit ini gagasan dari seniornya dan telah di godok sejak tahun 2010 lalu. Gagasan ini muncul dari peningkatan aksi teror yang terus meningkat hingga saat ini. Kopassus menganggap perlunya unit khusus yang spesifik sesuai kekuatan matra.

"Dalam unit ini Sat 81 Gultor, Kopasus akan bergabung dengan Denjaka dari Marinir dan Den Bravo dari Paskas TNI AU. Ini akan menjadi kekuatan luar biasa melawan teroris," ungkapnya.

Pembentukan unit khusus ini bukan sebuah organisasi besar. Menurutnya, unit ini kecil, namun saat diperlukan akan menjadi besar karena pasukan khusus dari ketiga matra Darat, Laut dan Udara bergabung.

"Bila opersi selesai semua unit akan kembali ke kesatuan masing masing," jelasnya.

Sejak 2010 semua pasukan khusus terus memperkuat kemampuan. Mereka latihan anti teror gabungan hampir tiap tahun selama tiga tahun terakhir.

"Sudah saatnya semua disatukan dalam satu unit khusus anti teror," kata Agus.

Unit ini sebagai jawaban dari keterbatasan Polri dalam menangani berbagai aksi teror yang intensitasnya terus meningkat. Pasukan khusus anti teror TNI dilibatkan bila Polri meminta bantuan. Pasukan TNI ini juga kerap beraksi saat wilayah teroris lintas negara. Opersi terakhir adalah pembebasan sandara kapal Sinar Kudus di perairan Somalia.

"Kita tunggu keputusan Panglima TNI dan DPR RI. Kita butuh payung hukum unutuk pembentukan unit anti teror TNI," tegasnya. (sj)
Ketua Steering Comittee (SC) Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDIP, Djarot Saiful Hidayat

3 Poin Penting Pembahasan PDIP di Rakernas V, Koalisi atau Oposisi Pemerintah?

PDIP akan membahas sejumlah hal, termasuk sikap Partai terhadap pemerintahan ke depan, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V pada 24-26 Mei 2024 di Ancol, Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024