Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Jhohannes Marbun menegaskan, pencurian yang kembali terjadi di Museum Nasional di Jakarta, 11 September lalu, merupakan kecerobohan pengelola. Madya pun menuntut perbaikan sistem keamanan di museum.
"Tidak sekadar CCTV dan satpam. Pengelola museum harus membangun sistem keamanan yang canggih dan merombak sumber daya internal di museum tersebut menjadi hal yang lebih kongkrit," tegas Jhohannes dalam keterangan pers, Jumat 13 September 2013.
Lebih jauh lembaga swadaya masyarakat ini meminta kasus pencurian 4 koleksi emas berupa Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup (Cepuk), dan Lempeng Harihara. "Selain itu, redesain tata kelola terhadap Museum Nasional," tukas Jhohannes.
Diberitakan sebelumnya, museum yang kerap disebut museum gajah itu sudah lima kali kecurian. Catatan Madya, pencurian di museum ini mulai sejak 1960-an. Baca selengkapnya di
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diberitakan sebelumnya, museum yang kerap disebut museum gajah itu sudah lima kali kecurian. Catatan Madya, pencurian di museum ini mulai sejak 1960-an. Baca selengkapnya di