Kementerian Pertahanan Beli Alat Anti Sadap Rp70 M dari Inggris

Pameran Alutsista di Jayapura Papua
Sumber :
  • ANTARA/Anang Budiono
VIVAnews - Kementerian Pertahanan, Rabu 25 September 2013, mengklarifikasi berita pengadaan barang-barang intelijen berupa alat sadap. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Sisriadi, Kemenhan akan membeli alat anti sadap dari pabrik pembuat alat intelijen asal Inggris, Gamma TSE Ltd.
Dokter Muda Usia 27 Tahun Ikut Kontestasi Pemilihan Wali Kota Pontianak

"Kami bukan membeli alat sadap seperti yang diberitakan belakangan ini, tapi yang dibeli adalah alat anti sadap. Supaya (komunikasi dan informasi) kita tidak bisa disadap orang," kata Sisriadi di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu 25 September 2013.
Momen Heboh Judika dan Duma Riris Saat Gregetan Nonton Timnas Indonesia

Sisriadi menjelaskan pengadaan alat operasional intelijen sebesar US$5,6 juta atau sekitar Rp70 miliar itu sudah diajukan sejak 2009 dan masuk dalam pembahasan anggaran 2012. Pembelian barang tersebut dibiayai dengan kredit ekspor. Saat ini sebagian peralatan itu sudah datang secara bertahap.
KPU RI Optimistis Menang dalam Gugatan Sengketa Pileg 2024 di MK

"Nanti akan didistribusikan ke Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Atase Pertahanan Indonesia di luar negeri," dia menerangkan.

Peralatan intelijen itu meliputi peralatan komunikasi data yang dilengkapi dengan encryptor dan decryptor, peralatan surveillance yang dilengkapi source code, serta pengamanan komunikasi.

"Ini untuk meningkatkan sistem pengamanan instalasi Atase Pertahanan RI di luar negeri dan meningkatkan kualitas pengamanan pertukaran data, informasi, serta sistem antara BAIS TNI dengan kantor-kantor Atase Pertahanan RI di luar negeri," katanya.

Ia menambahkan proyek pengadaan ini merupakan bagian dari proses modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya