Ketua KPK: Kami Bukan Malaikat, tapi Harus Jadi Malaikat

Ketua KPK Abraham Samad Saat Diskusi Film Kita Vs Korupsi
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews -
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan dalam menjalankan fungsinya khususnya soal pemberantasan korupsi, KPK tidak bisa dipengaruhi ataupun dikendalikan oleh pihak manapun.


"KPK tidak bisa dipaksa-paksa. Kalau terbukti korupsi akan diproses tanpa pandang bulu, tidak peduli siapa keluarganya," kata Abraham di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dalam peringatan Hari Antikorupsi se-dunia, Senin 9 Desember 2013.


KPK, kata dia, juga mengalami detik-detik pilu saat seseorang yang pernah jadi partner bertukar pikiran, berbicara bersama, ternyata harus diproses hukum. "Kami bukan malaikat, tapi harus menjadi malaikat," kata dia.
Selamat! Stephanie Poetri, Anak dari Titi DJ Umumkan Telah Bertunangan


Target Rampung 2025, Pupuk Kaltim Mulai Revamping Pupuk Tertuanya
Peringatan Antikorupsi tahun ini monumental karena bertepatan berulang tahun yang ke-10. Secara usia, kata Abraham, KPK memang masih kanak-kanak yang tengah beranjak dewasa. "Tapi, pemberantasan korupsi, KPK bekerja profesional seperti dewasa.

Top Trending: Video Seorang Istri Menangis hingga Timnas Kalah, Marselino Jadi Tumbal

Dalam bekerja, KPK pun menyadari tak bisa bekerja sendirian. Karena itu, imbuhnya, koordinasi KPK dengan berbagai pihak terus diperkuat. "Selain koordinasi dan supevisi di bidang penindakan,  KPK juga koodinasi dan supervisi di bidang pencegahan, didukung 500 orang dari BPKP," kata Samad.


Acara puncak peringatan hari anti korupsi sedunia dan HAM pada 2013 ini, dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II dan para petinggi lembaga negara. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya