Padamkan Api di Hutan Sumatera, BNPB Sewa 2 Helikopter Australia
Selasa, 11 Februari 2014 - 18:59 WIB
Sumber :
- Antara/ FB Anggoro
VIVAnews
– Kebakaran hutan meluas di Sumatera karena hujan yang belum merata di wilayah itu, Selasa 11 Februari 2014. Untuk menanggulanginya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan strategi mengebom titik-titik api dengan air.
“Kami sedang proses menyewa dua helikopter
water bomb
dari Australia. Ini untuk menambah kekuatan pemadaman titik api,” kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Jakarta.
Baca Juga :
Neta L Resmi Mengaspal, Ini Spesifikasinya
Baca Juga :
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia
Kepala BNPB itu menyesalkan perilaku masyarakat dan pengusaha yang melakukan pembakaran lahan. “Berdasarkan analisis kami, 90 persen kebakaran hutan disebabkan oleh pembakaran hutan saat membuka lahan,” kata dia.
BNPB telah berkoordinasi dengan Mabes Polri, Panglima TNI, dan Kementerian Kehutanan untuk menindak para pelaku pembakaran hutan. Selain itu, BNPB berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau cuaca.
“Dari laporan yang masuk, kemungkinan minggu depan hujan turun di titik-titik api itu,” kata Syamsul. Ia berharap hujan pekan depan dapat menurunkan jumlah titik api secara signifikan.
Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan semua pihak untuk tidak kecolongan lagi dengan bencana asap yang menyelimuti negara-negara tetangga RI seperti Singapura dan Malaysia. “Penanganan harus total. Bencana harus ditangani dengan kolaborasi antarberbagai pihak,” kata dia.
Untuk itu diperlukan operasi darat dan udara untuk memadamkan api. Operasi darat dilakukan dengan mengerahkan tim dari TNI, Polri, Manggala Agni, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan lain-lain. Sementara operasi udara dengan pengeboman air dan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepala BNPB itu menyesalkan perilaku masyarakat dan pengusaha yang melakukan pembakaran lahan. “Berdasarkan analisis kami, 90 persen kebakaran hutan disebabkan oleh pembakaran hutan saat membuka lahan,” kata dia.