M Nuh Bahas Sanksi Pembuat Soal Jokowi di UN

Selasa, 15 April 2014 - 11:23 WIB
Oleh :
Mendikbud M Nuh pantau ujian di lapas anak Tangerang
Mendikbud M Nuh pantau ujian di lapas anak Tangerang
Sumber :
  • Fajar Ginanjar Mukti/VIVAnews
Photo Mini 1
VIVAnews
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh, Selasa 15 April 2014, menggelar rapat khusus membahas munculnya biografi singkat Joko Widodo dalam soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk tingkat SLTA/sederajat.


Rapat yang digelar sejak pukul 09.00 WIB, terutama akan membahas mengenai isi narasi yang menyanjung-nyanjung sosok calon presiden PDIP tersebut. Hasil rapat itu akan disampaikan kepada publik siang ini melalui konfrensi pers.


"Sekarang saya rapat membahas itu (kasus nama Jokowi muncul dalam soal UN). Setelah rapat sekitar jam 02.00 siang, saya akan menyampaikan kepada publik duduk perkara persoalan ini," kata M Nuh di kantornya, Kemendiknas Jakarta.


Rapat khusus tersebut dipimpin langsung M Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dihadiri wakil menteri, dirjen, inspektorat dan pejabat terkait di kementerian tersebut.


"Rapat ini saya pimpin sendiri dengan para jajaran pejabat di Kementerian," katanya.

Baca Juga :
Arema FC Selamat dari Degradasi, Begini Kata Widodo Cahyono Putro

M Nuh mengaku, hingga saat ini dirinya belum membaca soal UN yang terdapat nama Jokowi tersebut. "Saya sendiri belum bisa membaca soal itu, karena itu bagian dari kerahasiaan," katanya.
Baca Juga :
May Day, Ratusan Polisi Kawal Aksi Buruh Tangerang Menuju Jakarta


Baca Juga :
Ayu Ting Ting Syukuran Rumah Baru, Seberapa Mewah?
Sementara itu, mengenai pihak yang bertanggung jawab atas pembuat soal UN tersebut, Kementerian akan menjatuhkan sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan.

"Yang jelas kalau menyimpang dari aturan pasti akan diberi sanksi. Untuk sanksinya seperti apa saya tidak mau berspekulasi lebih dulu. Sabar saja dulu, nanti kami sampaikan," katanya. (eh)

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Yang jelas kalau menyimpang dari aturan pasti akan diberi sanksi. Untuk sanksinya seperti apa saya tidak mau berspekulasi lebih dulu. Sabar saja dulu, nanti kami sampaikan," katanya. (eh)
Halaman Selanjutnya