BNP2TKI: Tak Ada Anggota Saya yang Ditangkap KPK

Gatot Abdullah Mansyur
Sumber :
  • Rizki Aulia/VIVAnews
VIVAnews -
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur membantah ada anggotanya tertangkap dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi, Sabtu dinihari, 26 Juli 2014.


Inspeksi mendadak digelar di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Dalam sidak itu tim gabungan menangkap 18 orang, termasuk anggota TNI dan Polri yang melakukan pemerasan terhadap para TKI.


"Saya ingin luruskan, bahwa operasi semalam tidak ada staf BNP2TKI yang di tangkap," ujar Gatot.


Saat adanya penangkapan itu, Gatot langsung melakukan pengecekan. Hasilnya, dia tidak menemukan ada anggota BNP2TKI yang ditangkap.


"Dari orang-orang yang ditangkap
nggak
ada yang kenal,
nggak
tahu saya siapa mereka," kata Gatot.


Meski begitu, Gatot mengakui ada sindikat pemeras TKI. "Tapi tidak menutup kemungkinan dalam pengembangan di hari-hari mendatang, ya bisa saja ada staf BNP2TKI yang ditangkap karena terlibat," katanya.

Gerindra: PDIP di Luar atau Dalam Pemerintahan Sama-sama Baik

Sebelumnya, KPK bersama Kepolisian serta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu dini hari tadi.
Ashanty Tak Benarkan Perilaku Anang Karena Tanya Ghea Kapan Menikah


Buntut Kasus Penggelapan Motor, Via Vallen Makin Bongkar Tabiat Buruk Sang Adik
Inspeksi itu bertujuan untuk melakukan pengecekan bagaimana sistem proses kepulangan TKI ke tanah air. Namun, dalam pelaksanaannya, tim yang melakukan sidak menemukan adanya tindakan pemerasan oleh oknum kepada para TKI.

Menurut Wakil Ketua Komisi Pembarantasan Korpusi (KPK) Bambang Widjojanto, Sabtu 26 Juli 2014, ada 360 ribu TKI yang pulang ke tanah air setiap tahunnya. Rata-rata, TKI diperas oleh oknum tak bertanggung jawab dan preman sebesar Rp2,5 juta. [Baca ]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya