Sumber :
- ANTARA/Lucky.R
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, mengatakan, pemerintah harus mampu menjaga ketersediaan BBM. Berkurangnya pasokan akibat kurangnya persediaan BBM dapat menjadikan gejolak di masyarakat.
Baca Juga :
Tingkatkan Ketahanan Keluarga Pekerja, Kemnaker dan BKKBN Gelar Pelayanan KB di Tempat Kerja
"Kita menyadari ketersediaan BBM adalah yang paling pokok. Terlepas harganya akan dinaikan atau subsidinya akan ditambah, yang penting ketersediaan," kata Irman di sela kegiatan Orientasi I calon anggota terpilih DPD RI periode 2014-2019, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Sabtu 30 Agustus 2014.
Baca Juga :
Bisakah ICC Tangkap Netanyahu? Ini Faktanya
Terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM, ia enggan berkomentar. Baginya, itu semua merupakan mekanisme yang dipegang penuh pemerintah. Baginya yang terpenting kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi dengan stok yang ada.
Konsumsi BBM Turun
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan, jika tidak dibatasi, kuota BBM bersubsidi tak akan cukup pada hingga akhir tahun.
Ali menjelaskan, sisa kuota premium bersubsidi saat ini tinggal 10 juta kiloliter (KL) dan harus dibagi 140 hari untuk 5 ribu SPBU seluruh Indonesia. Solar bersubsidi pun jatahnya hanya tinggal 5,5 juta untuk 140 hari.
Dengan pembatasan ini, Pertamina mengklaim bisa menekan konsumsi premium dan solar. Vice President Fuel Marketing Pertamina, M. Iskandar, menambahkan, konsumsi premium bersubsidi turun dengan diberlakukannya kebijakan pembatasan BBM itu.
"Hemat 5 ribu KL per hari," kata Iskandar di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu , 27 Agustus 2014.
Menurut data Pertamina, pembatasan penyaluran BBM bersubsidi telah mendorong konsumsi premium turun dari 81,5 ribu KL per hari menjadi 75,7 ribu KL per hari. Konsumsi solar bersubsidi pun berkurang dari 44 ribu KL menjadi 38 ribu KL per hari.
Pertamina pun mencatat ada kenaikan konsumsi Pertamax, tapi tak signifikan.
"Ada kenaikan untuk Pertamax, tapi cuma 500 KL per hari. Biasanya konsumsinya 2.800 KL per hari. Dengan pembatasan itu, konsumsinya jadi 3.300 KL per hari," katanya.
Bela Eks Dirut Pertamina, JK Ungkap Lebih Baik Kelebihan Energi Demi Jaga Investor
Wapres RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan terdakwa kasus korupsi LNG Karen Agustiawan.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :