Penyebaran HIV/AIDS di Semarang Naik Pesat sejak 2012

Peringatan Hari AIDS di Sejumlah Kota
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
VIVAnews
- Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) merilis angka penyebaran virus HIV/AIDS di Jawa Tengah pada 2014 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut juga didominasi remaja di Kota Semarang.


Menurut data PKBI, secara nasional, sebanyak 4.472 orang terinveksi HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 20 persen atau 400 orang di antaranya merupakan remaja yang tinggal di Jawa Tengah. Dari 400 orang remaja di Jawa Tengah yang mengidap HIV/AIDS, 70 persen di antaranya adalah remaja di Kota Semarang.


"Untuk jumlah kasusnya, mulai Oktober-Desember 2013, kami telah menemukan 437 kasus," kata Slamet Riyadi, Staf Program HIV/AIDS PKBI, di Semarang, Senin, 1 September 2014.


Menurutnya, peningkatan jumlah pengidap AIDS di Semarang akibat penularan, utamanya di kalangan remaja. Jumlah yang lebih tinggi dipengaruhi perilaku seks bebas di kalangan muda rata-rata berusia 15-20 tahun. Sedangkan, 20 persen di antaranya karena penggunaan obat-obatan terlarang.


Dengan estimasi 70 persen di Semarang, hampir setiap bulan terhitung antara 14-15 remaja di Kota Semarang positif terinveksi virus menular dan mematikan tersebut.

Prediksi Prospek Pasar Crytocurrency Indonesia pasca Halving Bitcoin

Dari jumlah kasus di Jateng, terhitung pada 2012 hanya ada 607 kasus. Pada 2013 mencapai lebih dari 1000 kasus. "Lonjakan kasusnya cukup signifikan. Meski demikian, kami kini terus menekan penyebaran HIV/AIDS dengan memberikan obat pencegah virus HIV.”
Wali Kota Depok Berpeluang Diusung di Pilgub Jabar, PKS Ungkap Hal Ini


Polda Metro Larang Anggota Bawa Senjata Api saat Amankan May Day Besok
Ancaman perilaku seks bebas yang telah merambah di semua kalangan ini dinilai sangat mengkhawatirkan. Belum lagi, perilaku yang tergolong nekat sering ditunjukkan para remaja dalam melakukan seks bebas. Baik karena faktor ekonomi, maupun faktor lingkungan.

Terlebih, saat ini remaja yang gemar seks bebas semakin nekat bahkan ada beberapa remaja memilih membuka bisnis pelacuran di dunia maya. "Itu belum lagi ditambah pengaruh kekerasan seksual dan homoseksual saat ini,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya