Sumber :
- metro.co.uk
VIVAnews -
Kasus kejahatan seksual yang menimpa anak-anak Indonesia makin marak. Modusnya pun semakin mengerikan. Pelakunya bukan saja warga lokal, melainkan warga asing.
Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto saat berbincang dengan
VIVAnews
, Rabu 17 September 2014, menjelaskan banyaknya warga asing menjadi pelaku kekerasan seks terhadap anak Indonesia.
Kata Susanto, wajar jika banyak masyarakat Indonesia senang dengan kehadiran orang-orang asing di Tanah Air. Terlebih warga asing senang melihat keramahan dan kearifan lokal warga Indonesia.
Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat harus tetap waspada dengan kehadiran orang asing. "Ini juga menjadi kelemahan buat kita, kalau kita tidak hati-hati jika ada WNA yang paedofil itu, mereka bisa dengan mudah menjalankan aksinya," ujar Susanto.
Untuk mengantisipasi kejahatan seks terhadap anak, KPAI terus memantau titik rawan daerah-daerah yang digemari para paedofil.
"Ruang gerak paedofil harus dibatasi agar mereka tidak bebas berkeliaran begitu saja. Jika ditemukan unsur pidana akan dikoordinasikan dengan kepolisian," kata Susanto.
Diberitakan sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapat laporan bahwa 200 turis dari negara tetangga datang ke Indonesia untuk "wisata paedofil."
Di sini, turis paedofil itu difasilitasi oleh event organizer (EO). [Baca selengkapnya]
Halaman Selanjutnya
Kata Susanto, wajar jika banyak masyarakat Indonesia senang dengan kehadiran orang-orang asing di Tanah Air. Terlebih warga asing senang melihat keramahan dan kearifan lokal warga Indonesia.