Sumber :
- topik pagi-antv
VIVAnews -
Cara
debt collector
atau penagih utang merampas kendaraan dengan kekerasan berakibat fatal. Lima
debt colletor
nyaris diamuk massa. Beruntung, nyawa mereka selamat setelah diamankan polisi.
Peristiwa itu terjadi di Lampung Utara. Kelima debt collector freelance dari perusahaan pembiayaan kredit kendaraan bermotor ditangkap Unit Resmob Satreskrim Polres Lampung Utara setelah mendapat laporan dari seorang korban.
Alexander, Hendri, Supriyanto, Ariyan dan Suhaimi, nyaris jadi bulan-bulanan warga yang geram dengan aksi mereka merampas kendaraan milik konsumen dengan kekerasan. Polisi harus bekerja keras menyelamatkan mereka dari amuk warga.
Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan satu mobil pribadi dan satu unit truk. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah surat-surat yang digunakan para tersangka untuk melakukan pengambilan mobil secara paksa.
Bahkan, dalam melancarkan aksinya, salah satu tersangka kerap mengaku sebagai anggota polisi.
"Para tersangka juga mempunyai catatan terkait penggelapan mobil yang melibatkan istri oknum anggota polisi di Palembang, yang ditangkap bersama barang bukti senjata api jenis revolver pada beberapa bulan lalu," ujar Kasatreskrim Polres Lampung Utara, AKP Benyamin, Selasa 2 Desember 2014.
Sobri, salah satu korban, mengaku kesal dengan aksi para debt collector itu. Saat menarik kendaraan miliknya, para pelaku mengancam dan menggunakan kekerasan.
"Polisi harus tindak para tersangka ini sesuai hukum berlaku. Mereka beraksi sambil mengancam dengan kekerasan," kata Sobri.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kelima debt collector sadis itu dijebloskan di ruang tahanan Mapolres Lampung Utara untuk menunggu proses penyidikan lebih lanjut.
Herliyanto/tvOne Lampung
Baca Juga :
Agnez Mo Dikecam Terciduk Minum Starbucks yang Sedang Diboikot, Netizen: All Eyes On Rafah
Peristiwa itu terjadi di Lampung Utara. Kelima debt collector freelance dari perusahaan pembiayaan kredit kendaraan bermotor ditangkap Unit Resmob Satreskrim Polres Lampung Utara setelah mendapat laporan dari seorang korban.
Alexander, Hendri, Supriyanto, Ariyan dan Suhaimi, nyaris jadi bulan-bulanan warga yang geram dengan aksi mereka merampas kendaraan milik konsumen dengan kekerasan. Polisi harus bekerja keras menyelamatkan mereka dari amuk warga.
Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan satu mobil pribadi dan satu unit truk. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah surat-surat yang digunakan para tersangka untuk melakukan pengambilan mobil secara paksa.
Bahkan, dalam melancarkan aksinya, salah satu tersangka kerap mengaku sebagai anggota polisi.
"Para tersangka juga mempunyai catatan terkait penggelapan mobil yang melibatkan istri oknum anggota polisi di Palembang, yang ditangkap bersama barang bukti senjata api jenis revolver pada beberapa bulan lalu," ujar Kasatreskrim Polres Lampung Utara, AKP Benyamin, Selasa 2 Desember 2014.
Sobri, salah satu korban, mengaku kesal dengan aksi para debt collector itu. Saat menarik kendaraan miliknya, para pelaku mengancam dan menggunakan kekerasan.
"Polisi harus tindak para tersangka ini sesuai hukum berlaku. Mereka beraksi sambil mengancam dengan kekerasan," kata Sobri.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kelima debt collector sadis itu dijebloskan di ruang tahanan Mapolres Lampung Utara untuk menunggu proses penyidikan lebih lanjut.
Herliyanto/tvOne Lampung
Keluarga Ungkap Vina Kesal Ada Pelaku Masih Berkeliaran: Kalau Polisi Gak Sanggup, Saya yang Datangi
Keluarga Vina Dewi Arsita menyebut terdapat sejumlah kejadian di luar nalar usai sang anak tewas dibunuh geng motor di fly over Kepongpongan Kecamatan Talun, Cirebon 2016
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :