Sumber :
- VIVAnews/Kusnandar
VIVAnews
- Tim SAR kembali melanjutkan pencarian pesawat yang jatuh di perairan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, kemarin. Upaya pencarian menggunakan alat pendeteksi logam di laut (marine detector) dan robot pelacak, selain regu penyelam.
Kedua alat itu dioperasikan dari kapal dan perahu milik Badan SAR Nasional (Basarnas) di permukaan laut. Alat itu diharapkan dapat mendeteksi logam bangkai pesawat di kedalaman 90 meter sampai 100 meter. Jika bangkai pesawat, diharapkan pula dua kru pesawat dapat ditemukan.
Hingga kini, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri belum menemukan bangkai pesawat maupun krunya. Tapi Tim mengaku yakin segera menemukan pesawat nahas jenis Pilatus Porter nomor dengan register PK-ERL itu.
Pencarian sejak kemarin baru menemukan beberapa bagian pesawat, di antaranya, dua roda, satu ekor, dan sejumlah serpihan yang belum diidentifikasi. Tim juga menemukan sebuah tas ransel dan satu unit komputer jinjing atau laptop meski belum diidentifikasi pemiliknya.
Tim, yang dipimpin Mayor Jenderal Tatang Jainudin, Deputi Operasi dan Pelatihan Basarnas, akan terus mencari hingga tujuh hari mendatang.
Baca Juga :
Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup
Baca Juga :
Martin Juara, Sprint Race MotoGP Spanyol Diwarnai Banyak Kecelakaan Termasuk Marquez & Bagnaia
Pesawat terbang dari Gorontalo menuju Ternate dan Timika, namun cuaca buruk membuat pilot membelokkan pesawat ke arah Manado. Sekitar pukul 10.02 Wita, pesawat itu putus kontak dan akhirnya jatuh di perairan Kema.
Marwan Dias Aswan/Minahasa Utara
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pesawat terbang dari Gorontalo menuju Ternate dan Timika, namun cuaca buruk membuat pilot membelokkan pesawat ke arah Manado. Sekitar pukul 10.02 Wita, pesawat itu putus kontak dan akhirnya jatuh di perairan Kema.