Sumber :
- VIVAnews/Kusnandar
VIVAnews
- Tim SAR kembali melanjutkan pencarian pesawat yang jatuh di perairan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, kemarin. Upaya pencarian menggunakan alat pendeteksi logam di laut (marine detector) dan robot pelacak, selain regu penyelam.
Kedua alat itu dioperasikan dari kapal dan perahu milik Badan SAR Nasional (Basarnas) di permukaan laut. Alat itu diharapkan dapat mendeteksi logam bangkai pesawat di kedalaman 90 meter sampai 100 meter. Jika bangkai pesawat, diharapkan pula dua kru pesawat dapat ditemukan.
Baca Juga :
Realme Menyapa Pengguna Lewat WhatsApp
Tim, yang dipimpin Mayor Jenderal Tatang Jainudin, Deputi Operasi dan Pelatihan Basarnas, akan terus mencari hingga tujuh hari mendatang.
Petugas mengalami kesulitan dalam proses pencarian karena arus yang cukup keras di antara perairan Teluk Minahasa dan Pulau Lembe. Meski begitu, dengan menggunakan dua alat canggih itu, mereka yakin dalam waktu dekat akan menemukan bangkai pesawat.
Pesawat nahas milik maskapai penerbangan Elang Nusantara Air itu dikemudikan pilot Ronny. Pesawat jatuh di perairan Minahasa Utara, sekitar satu mil dari arah pantai Firdaus Kema, Selasa siang, 2 Desember 2014.
Pesawat terbang dari Gorontalo menuju Ternate dan Timika, namun cuaca buruk membuat pilot membelokkan pesawat ke arah Manado. Sekitar pukul 10.02 Wita, pesawat itu putus kontak dan akhirnya jatuh di perairan Kema.
Marwan Dias Aswan/Minahasa Utara
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Petugas mengalami kesulitan dalam proses pencarian karena arus yang cukup keras di antara perairan Teluk Minahasa dan Pulau Lembe. Meski begitu, dengan menggunakan dua alat canggih itu, mereka yakin dalam waktu dekat akan menemukan bangkai pesawat.