- sttik-ptik.ac.id
VIVAnews - Presiden Joko Widodo telah menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian pengganti Jenderal Sutarman. Penunjukan ini menimbulkan polemik karena dia pernah disebut-sebut sebagai salah satu jenderal yang memiliki rekening gendut.
Namun, berbeda dengan pendapat mantan Kapolri Dai Bachtiar. Menurutnya, Budi Gunawan memiliki integritas yang baik sebagai polisi.
"Beliau juga intelektual, doktor beliau, karena waktu itu juga dia sambil kuliah," kata Dai Bachtiar di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu 10 Januari 2014.
Untuk itu, kata dia, dirinya sangat berharap, kalau nanti sudah dipilih dan mendapat persetujuan DPR Budi Gunawan dapat menunjukkan sikap untuk membantah apa yang telah dituduhkan kepada dirinya. Sehingga isu rekening gendut itu bisa tepis sendirinya.
"Beliau menunjukkan memimpin dengan betul," ujar dia.
Menurut dia, penunjukan Budi Gunawan ini bukan karena dia mantan ajudan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, dia juga tidak heran setelah menjadi ajudan Megawati kariernya langsung berada di posisi puncak.
"Tapi memang yang jadi ajudan itu pasti yang paling top di angkatannya. Orang yang terpilih memang yang terbaik di angkatannya. Selalu kaya begitu. Jadi wajar kalau suatu saat kariernya sampai ke puncak," kata dia.
Dia yakin Budi Gunawan memiliki integritas yang baik, karena dia mengaku sangat mengenal Budi karena pernah menjadi atasannya.
"Integritas pada Polri tinggi, kepada bangsa dan negara, juga intelektual dan profesional. Beliau saya pikir akan mampu memimpin polri," ujar dia.
Lalu bagaimana dengan kasus rekening gendut itu?
Baca juga:
Kata Shin Tae-yong Jelang Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong memberikan keterangan pers jelang laga melawan Uzbekistan pada laga semifinal Piala Asia U-23 2024.
