- REUTERS/Darren Whiteside
VIVAnews - Direktur Operasi Badan SAR Nasional, Marsekal Pertama TNI SB Supriadi, memastikan jarak antara temuan FDR (flight data recorder/alat perekam dalam penerbangan) tidak jauh dengan posisi VCR (video cassette recorder/perekam kaset video) yang belum bisa diangkat.
Diperlukan alat bantuan untuk menggeser reruntuhan, sebelum penyelam bisa mengambil.
"Benda itu tidak jauh dari lokasi penemuan FDR. Perkirakan sekitar 20 meter. Hanya terhimpit di antara reruntuhan pesawat,” katanya di Pangkalan TNI Angkatan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin 12 Januari 2015.
Hasil observasi awal para penyelam belum bisa melakukan pengangkatan. Menurutnya, diperlukan alat tambahan untuk menggeser reruntuhan pesawat dan sayap yang menutupi VCR.
Tim evakuasi telah menyiapkan skenario baru dengan menggunakan lifting bag (balon pengangkat) dan crane (alat pengangkat dan pemindah material) untuk mengangkat puing, seperti saat mengangkat ekor pesawat beberapa hari lalu.
Supriadi tidak khawatir, posisi VCR akan bergeser, bila puing diangkat dari reruntuhan. "Sudah kita tandai. Enggak akan geser," katanya.
Dia mengaku sangat meyakini dengan para penyelam yang disiagakan. "Seperti kata Panglima (Panglima TNI, Jenderal Moeldoko), kita siapkan 81 penyelam. Insya Allah kalau kondisi lapangan baik, barang itu bisa diangkat," katanya.
Baca berita lain:
(asp)