Basarnas Tidak Jamin Jasad Korban AirAsia Ditemukan Semua

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Felicianus Henry Bambang Soelistyo.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo, tidak yakin semua jenazah korban AirAsia QZ8501 ditemukan. Peluang itu, kata Soelistyo, hanya 20 persen. Walau begitu, Soelistyo mengatakan pencarian tetap akan dilakukan oleh tim.

"Sebagai pelaksana operasi, saya masih berharap bisa," kata Soelistyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Jakarta, Selasa 13 Januari 2015.

Sebagai Komandan, dia perlu memberi asumsi peluang kepada tim di lapangan. Hal itu penting agar pencarian yang dilakukan bisa terarah.

Namun, Soelistyo tidak sepenuhnya bisa memberi jaminan, apakah akan ada lagi setelah 48 korban yang sudah diangkat hingga sekarang atau tidak. "Harapan kami dengan jumlah 48 yang ditemukan masih ada sisa yang terjebak," katanya.

Harapan tim SAR saat ini adalah masih ada bagian besar pesawat, tempat korban diduga terjebak. Tapi Basarnas belum bisa memastikan, apakah ada serpihan besar itu atau tidak.

Hanya saja, melihat kondisi pencarian terakhir, yakni dua orang yang masih di kursi, tapi posisinya sudah terpisah dari badan besar pesawat, kemungkinan itu tetap ada.

"Kursi itu di luar bagian pesawat. Praduga kita antara ada dan tidak. Kalau tidak, mungkin masuk lumpur atau tempat lain," katanya.

Soelistyo mengatakan, pencarian di dalam dasar laut memang sangat sulit. "Untuk mendapatkan korban di bawah air lebih sulit. Tidak mungkin manusia melihat tanpa dibantu sistem," kata Soelistyo.

Setelah dua kali perpanjangan pencarian dilakukan, Soelistyo juga mengaku pada akhirnya akan ada penutupan proses pencarian. Untuk itu, kata dia, Basarnas harus memberi penjelasan ke keluarga korban, soal peluang jenazah ditemukan dan kemungkinan diakhirinya pencarian ini.

Bidik Wisman, AirAsia Buka Penerbangan Jakarta-Johor Bahru

Soelistyo tidak bisa melanjutkan rapat dengan Komisi Perhubungan hingga selesai. Dia harus ke Surabaya untuk menemui keluarga korban.

"Saya ke Surabaya dalam rangka bertemu keluarga, agar paham apa kondisi di lapangan. Sehingga begitu saya umumkan, keluarga tidak shock," ujar Soelistyo.

Kepada pihak keluarga nantinya, Soelistyo akan memberitahukan bahwa aktivitas pencarian masih bisa dilakukan, yakni dengan operasi harian, tidak gabungan seperti sekarang. Dia yakin, keluarga korban bisa memaklumi situasi ini.

"Ada peluang melaksanakan operasi harian. Ada beberapa teman dari luar untuk membantu mereka," katanya.

5 Besar Maskapai Penerbangan Termurah Dunia 
AirAsia.

Terbang ke Singapura atau Korsel Diskon 50% di Pameran Ini

Akan dibuka rute ke Jepang, India dan Korsel.

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2017