Sumber :
- VIVA.co.id/Ochi April
VIVA.co.id
- Pemerintah Kabupaten Bantul, DIY, menetapkan status tanggap darurat bencana pasca jebolnya talud sungai Gajah Wong pada Minggu, 18 Januari 2015. Puluhan hektar sawah terancam kekeringan jika talut tidak segera diperbaiki.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryono, mengatakan penetapan status tanggap darurat karena jebolnya talut telah merusak saluran irigasi, dua rumah milik warga, 36 petak kolam ikan, serta 5 kambing hanyut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryono, mengatakan penetapan status tanggap darurat karena jebolnya talut telah merusak saluran irigasi, dua rumah milik warga, 36 petak kolam ikan, serta 5 kambing hanyut.
"Jika tidak segera ditangani, maka pada musim kemarau lebih dari 20 hektar sawah terancam kekeringan. Tidak akan ada lagi pasokan air untuk petak-petak kolam ikan milik warga ,seluas 16 hektar," kata Dwi, Selasa, 20 Januari 2015.
Dwi mengatakan masa tanggap darurat akan dimanfaatkan Pemerintah Bantul, untuk menata kawasan lingkungan termasuk rumah dan kolam-kolam yang ada di sempadan sungai. Perbaikan talut yang jebol akan dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak.
Sementara perbaikan saluran irigasi akan ditangani pemerintah DIY, termasuk perbaikan dua rumah warga yang roboh diterjang arus sungai Gajah Wong.
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jika tidak segera ditangani, maka pada musim kemarau lebih dari 20 hektar sawah terancam kekeringan. Tidak akan ada lagi pasokan air untuk petak-petak kolam ikan milik warga ,seluas 16 hektar," kata Dwi, Selasa, 20 Januari 2015.
