- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kinerja kabinet kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, mendapat sorotan tajam. Sejumlah menteri bahkan disebut belum maksimal dan tak mumpuni untuk menopang pemerintahan.
Kritik tajam ini dilontarkan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli.
Dalam satu diskusi yang digelar di Jakarta, Rabu 4 Juli 2015, menteri era Presiden Abdurrahman Wahid ini menilai buruknya kinerja para menteri itu juga yang kemudian menjadi penyebab buruknya citra Jokowi di mata publik.
"Banyak menteri di kabinet Jokowi masih KW 3 (tak berkualitas) ," ujar Rizal.
Ia pun mencontohkan gaya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Dimana beberapa waktu ini justru menjadi biang perkeruh konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
Berikutnya berkaitan dengan kebijakan pemerintah saat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak, yang kemudian memicu kenaikan sejumlah barang pokok. Menurut Rizal, tak terlihat sedikitpun respon dari menteri di kabinet kerja untuk mengantisipasi dampaknya.
"Kalau menteri bisanya hanya menaikan harga saja, tidak usah sekolah tinggi-tinggi," kata Rizal.
Meski begitu, Rizal tetap mengapresiasi beberapa menteri yang dianggapnya memiliki kredibilitas kerja yang baik. Beberapa diantaranya seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
"Kita harus memiliki pembantu Presiden atau menteri ori atau minimal KW 1," ujar Rizal
Bayu Januar/ Jakarta
Jokowi Wajibkan Menteri Satu Suara
Dia melarang saling membantah satu menteri dengan menteri lainnya.
