Wapres Bantah Ada Polisi Punya Rekening Gendut

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Labora Sitorus Kini di Penjara Cipinang, Sudah Botak
- Tim Sembilan yang diketuai oleh Syafi'i Maarif telah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka membicarakan soal kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan para pendukungnya oleh kepolisian.

Dikawal Ketat, Labora Sitorus Dijebloskan ke Lapas Cipinang

"Kita berbicara banyak hal tentang masalah-masalah yang kita hadapi dan juga hal-hal ke depan bagaimana seharusnya bangsa ini untuk mencapai kebaikan yang lebih maju lagi," kata JK, sapaan Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 10 Maret 2015.

Di hadapan Tim Sembilan itu, Kalla mengatakan sebenarnya tidak ada isu rekening gendut di kepolisian. Rekening gendut kepolisian ini, kata JK, sudah dibantah oleh mantan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein kala itu.

"Saya jelaskan tadi kepada beliau bahwa isu itu mulai zamannya PPATK zamannya Pak Yunus Husein (jadi Ketua PPATK). Dua minggu lalu Pak Yunus Husein bersumpah di depan saya demi Allah, demi rasul, bahwa isu itu tidak ada," kata Kalla.

Sehingga, Kalla yakin rekening gendut kepolisian itu tidak pernah ada. Untuk itu, dia meminta kepada Yunus Husein untuk meralat isu rekening gendut jenderal kepolisian.

"Jadi isu itu tidak ada. Hal itu tidak ada. Jadi saya bilang ralat dong. Diralat beberapa waktu kemudian ini untuk menjelaskan bahwa apa yang selama ini menjadi latarbelakang semua soal itu tidak benar," kata dia.

Analisis Transaksi Freeport Belum Jadi Prioritas PPATK

Debat panjang

Sementara itu, Syafi'i Maarif menceritakan dalam pertemuan selama 1,5 jam itu terjadi perdebatan antara dirinya dan Kalla. Namun, dalam pembicaraan itu terjadi kesimpulan masalah antara KPK dan Polri ini bisa diselesaikan asalkan kedua badan ini saling menghormati.

"Inikan isu rekening gendut sudah luas sekali. Itukan nggak tahu kita yang sebenarnya, sampai di mana benarnya itu," ujar dia.

Bahkan, kata dia, isu rekening gendut itu menyebabkan bermacam-macam penafsiran. Namun, kata Syafi'i, kepolisian juga harus introspeksi diri.

"Jangan seperti Gus Dur mengatakan di Indonesia ini polisi yang jujur hanya tiga, patung polisi, polisi tidur dan Hugeng gitu yah," kata dia.

Dalam pertemuan itu pula, ujar Syafi'i, dia mengingatkan kepada pemerintah mengenai anggaran kepolisian yang kurang.

"Kalau perlu dinaikkan gajinya lebih tinggi supaya ndak macam-macam lagi. Ndak ngutip sini, ngutip sana," kata dia.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya