Tedjo: Jangan Campuradukkan Pemblokiran Situs dengan Islam

Tedjo Edhy Purdijatno, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id -
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy P., mengatakan pemblokiran situs radikal sudah sesuai mekanisme. Ia meminta penutupan ini jangan dilihat sebagai penutupan situs Islam.


"Yang lakukan penggalangan (mengajak bergabung dengan paham radikal) yang diblokir. Yang biasa saja tak ada masalah. Jangan campuradukkan dengan Islam," kata Tedjo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 1 April 2015.


Tedjo menambahkan, pemerintah tidak begitu saja memblokir situs-situs yang dianggap radikal. Pemblokiran itu berdasarkan hasil analisis yang dilakukan BNPT.


"Kemarin BNPT lihat situs yang ada dan terkait provokasi. Kemudian dilaporkan ke Kominfo. Terpaksa harus diblokir," ujarnya.


Selain itu menurutnya, pemerintah tidak akan melakukan penutupan pada semua situs yang berkaitan dengan Islam, selama mereka tidak menyebarkan paham radikal.


"Tak serta merta ditutup semua. Jadi tidak semua situs Islam diblokir," lanjut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu. (ren)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

Soal Video Seks Anak, Kominfo Butuh Dukungan Masyarakat
[/vivamore]
Ilustrasi penggunaan internet di layar komputer.

AJI Minta Pemblokiran 11 Situs Diuji Pengadilan

Apakah penilaian pemerintah tersebut sudah obyektif

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016