KSAD Rela Dicopot jika Swasembada Pangan Tak Tercapai

KSAD Rela Dicopot jika Swasembada Pangan Tak Tercapai
Sumber :
  • D.A. Pitaloka/Malang
VIVA.co.id
Kurang Tenaga Pertanian, Indonesia Darurat Pangan
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo, meminta masyarakat dan unsur TNI untuk ikut mempertahankan lahan pertanian. Ketahanan pangan berawal dari pertanian yang terjaga lahan dan produksinya.

Ini Saran Megawati Capai Swasembada Beras

Keterlibatan TNI Angkatan Darat bisa dilakukan dalam bentuk ikut menyumbangkan tenaga untuk membasmi hama di lahan penduduk serta penegakan hukum memberantas mafia beras. Dia menyatakan siap mundur atau dicopot dari jabatannya jika swasembada pangan tak tercapai pada tiga tahun mendatang.
BUMN Kejar Target Jokowi Tiga Juta Ton Gula


"Swasembada pangan ditargetkan tiga tahun lagi. Jika swasembada pangan tak tercapai, saya rela dicopot," kata Gatot Nurmantyo saat panen dan tanam pertama di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, 7 April 2015.


Menurutnya, masa depan suatu bangsa ada pada pertaniannya. Sektor pertanian terbukti lebih bertahan pada resesi dan krisis ekonomi dibandingkan sektor lain seperti buruh. “Petani tetap bertahan jika terjadi krisis ekonomi, tetapi buruh lebih rentan terimbas krisis ekonomi.”


“Mati-hidupnya bangsa Indonesia tergantung pada ketahanan pangan. Jika perlu, ketahanan pangan direbut dengan cara revolusi," kata KSAD.


Menurutnya, keberpihakan pemerintah penting untuk ikut membantu ketahanan pangan. Kepala daerah bersama aparat harus menegakkan amanat peraturan daerah untuk mempertahankan luasan lahan pertanian.


TNI berkoordinasi dengan aparat Kepolisian juga mengawasi mafia beras dan mafia pupuk yang dituding menjadi penyebab hancurnya harga beras dan distribusi pupuk yang tak merata. “Pupuk dioplos luar biasa oleh mafia yang jahat kepada petani. Tentara akan berkoordinasi dengan Kepolisian memberantas mafia," imbuhnya.
![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya