Sumber :
- REUTERS/USAF/Staff Sgt. Greg L. Davis/Handout/Files
VIVA.co.id
- Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Agus Supriatna, menyesalkan insiden terbakarnya pesawat temput F-16 TNI AU. Agus mengatakan, pesawat F-16 yang terbakar itu merupakan pesawat hibah Amerika Serikat yang diproduksi tahun 1980-an.
Pesawat tersebut terbakar sebelum melakukan
take off,
Agus menduga mesinnya terbakar sehingga pilot langsung membelokkan pesawat. Karena runway masih cukup, pesawat nahas tersebut akhirnya bisa berhenti.
"Karena itu, teman-teman juga bisa bantu saya dari media, jadi kalau beli pesawat lebih baik yang baru," ujar Agus yang juga mantan penerbang F-16 ini.
Menurut Agus, selama dia menjadi penerbang F-16 pada era 90-an, insiden mesin pesawat terbakar nyaris tidak pernah terjadi. Meski begitu, TNI AU akan tetap melakukan investigasi terkait terbakarnya jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat ini.
"Kita kaji kita akan evaluasi, karena ini pengalaman yang baru pertama juga saya alami terjadi. Saya penerbang F16 juga ini belum pernah terjadi engine fire," kata Agus yang mengaku akan langsung mengecek kondisi pesawat di Lanud Halim Perdanakusumah.
Pemerintah Indonesia telah menerima hibah sebanyak 24 pesawat tempur F-16 C/D Block 25 dari Amerika Serikat pada 2014 lalu. Hibah pesawat tersebut disertai perjanjian kerjasama mengupgrade pesawat-pesawat lawas itu baik dari komputer dan komponen-komponen lain agar kemampuannya setara Block 52.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
"Karena itu, teman-teman juga bisa bantu saya dari media, jadi kalau beli pesawat lebih baik yang baru," ujar Agus yang juga mantan penerbang F-16 ini.