Kartini, Jurnalis Perempuan Jawa Tengah Serukan Emansipasi

Jurnalis perempuan saat aksi peringatan Hari Kartini, Senin (20/4/2015)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
Menteri Puan: Perempuan Garda Terdepan dalam Revolusi Mental
- Peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, dimanfaatkan oleh para jurnalis perempuan di Semarang, Jawa Tengah. Sejumlah jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik, dan online
Rayakan Hari Kartini, Menteri Agama Ikut Lomba Masak
yang tergabung dalam Jaringan Jurnalis Jawa Tengah, melakukan aksi simpatik menyambut hari Kartini, Senin 20 April 2015.
Camat Perempuan Ini Jadikan Truk Sebagai Mobil Dinas

Para Kartini masa kini itu turun ke jalan dan melakukan orasi di Jalan Pahlawan Semarang, dan finish di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah. Para jurnalis perempuan initurut menggandeng sejumlah aktivis perempuan Semarang, kalangan ibu-ibu rumah tangga dan mahasiswa berbagai perguruan tinggi.

Dengan membentangkan spanduk berisi tema emansipasi wanita, aksi yang digawangi para jurnalis perempuan itu berorasi secara bergantian dan menyanyikan lagu berjudul "Ibu Kita Kartini".

Salah satu spanduk unik tersebut adalah tulisan "Jangan Ada 'PK' Di antara Kita". Tulisan tersebut dimaksudkan, agar emansipasi perempuan bisa terus ditegakkan di Indonesia.

Koordinator Aksi, Endang Istianti menyatakan, aksi serentak ini dimaksudkan akan keprihatinan para jurnalis, karena masih banyaknya tindakan yang menempatkan perempuan sebagai pelaku selakigus korban.

Imbasnya, banyak oknum perempuan menjadi pelaku dengan mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan mewah dengan menggadaikan harga diri. Kondisi itu dianggap semakin memperlemah dan merendahkan diri kaum perempuan.

"Kita tetap harus waspada dan mari sebagai jurnalis bergerak dari profesi kita untuk menggugah sesama perempuan, agar kembali mengingat kodratnya sebagai mahluk mulia yang memiliki tugas berat mendidik generasi penerus," ujarnya.

Senada, Shinta Adhan menambahkan, selain membentengi perempuan terhadap bahaya laten pergaulan bebas, dia menyebut bahwa di era emansipasi saat ini, kaum pria juga wajib menjaga harkat martabat wanita.

"Jangan ada 'PK' di antara kita. PK di sini, kita maksudkan kepada oknum perempuan yang berprofesi kurang baik. Jadi, pria harus bisa melindungi keluarga dari bahaya laten pergaulan bebas, " katanya.

Dalam aksi ini, sempat diwarnai ketegangan. Sebab, saat para perempuan hendak memasuki pagar gedung gubernuran, mereka dihadang oleh para petugas keamanan yang berjaga. Hingga akhirnya, mereka ditemui oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko.

Kepada para pendemo, Heru mengaku menyambut baik tuntutan dan aksi simpatik para perempuan di Hari Kartini. Di Jateng, kata dia, program perlindungan perempuan dan anak sudah masuk dalam program pemerintah.

"Pemerintah dalam waktu dekat, juga berencana membuat Perda yang melindungi anak dan generasi muda dari bahaya internet, " jelas Heru. (asp)

Aktivis Perempuan Tolak Korupsi

Mereka Perempuan Hebat Selain RA Kartini

Indonesia banyak memiliki sosok perempuan tangguh dan penginspirasi.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2015