Ibu Angkat Engeline Bisa Dijerat Pembunuhan Berencana

margrieth
Sumber :
  • Capture TvOne
VIVA.co.id -
Warisan, Motif Margriet Rencanakan Pembunuhan Engeline
Kuasa hukum tersangka pembunuh Engeline, Haposan Sihombing, meyakini jika kliennya tak melakukan pembunuhan terhadap bocah mungil tersebut. Meski kesaksian kliennya kerap berubah, namun Haposan yakin keterangan Agus terakhir adalah yang sejujur-jujurnya.

Margriet Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Minta Keadilan

"Siapa yang bohong? Klien saya tidak bohong. Dia berbohong karena diancam seseorang. Di bawah tekanan," kata Haposan saat dihubungi
Pembunuh Engeline Dituntut 12 Tahun Penjara
VIVA.co.id, Rabu, 24 Juni 2015.


Haposan yakin jika ada keterlibatan orang lain dalam tragedi kematian Engeline.


"Saya yakin ada keterlibatan orang lain. Kalau tidak ada keterlibatan, kenapa Agus diancam," ujarnya.


Haposan menilai jika ibu angkat Engeline, Margriet Megawe, dapat dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Hal itu mengacu pada kesaksian sejumlah orang mengenai lubang yang telah dibuat sebelum Engeline dibunuh.


"Dia pemilik rumah, dia tahu ada lubang di rumahnya. Tiba-tiba lubang itu tertutup. Apa dia tidak curiga lubang itu tertutup. Ini makin mengarah (adanya keterlibatan Margriet)," katanya.


Agus, menurut Haposan, diminta Margriet untuk mendalami lubang tersebut. Permintaan itu pun dilakukan oleh Agus selaku pembantu Margriet.


"Agus sudah bersaksi mengenai hal itu. Sudah dituangkan dalam BAP," katanya lagi.


Pada sisi lain, saksi Rahmat Handono juga membenarkan telah mengetahui adanya lubang itu sebelum Engeline dihilangkan. Kesaksian Handono yang tinggal di rumah kos-kosan Margriet, menyebut jika ia melihat Agus bolak-balik mengambil tanah dari halaman belakang ke depan.


"Kesaksian itu sudah dituangkan dalam BAP. Kalau benar (lubang) sudah disiapkan, Margriet bisa dijerat pembunuhan berencana itu. Mengarah ke sana dia," terang Haposan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya