Sumber :
- Viva.co.id/Kusnandar
VIVA.co.id
- Sebuah ruko di komplek pertokoan cakranegara, Mataram, terbakar. Api yang terus membesar dari dalam ruko, membuat panik warga dan pengguna jalan.
Dalam insiden itu, ratusan sepeda tidak bisa diselamatkan dari kebakaran. Peristiwa ini terjadi saat pemilik toko sepeda sedang melaksanakan ibadah sholat tarawih, Jumat malam, 3 Juli 2015.
Baca Juga :
KRL Duri Tangerang Beroperasi Kembali
Untuk memadamkan api, Damkar Kota Mataram menerjunkan empat mobil cepat tanggapnya. Mobil kebakaran tiba secara bergantian dan terus mengisi ulang hingga apinya padam. Api baru bisa dipadamkan petugas damkar, setelah selama satu jam menyemprotkan air.
Beberapa warga sekitar menyebutkan, titik api bersumber dari dalam
ruko. Namun, tidak ada yang mengetahui persis penyebab dari kebakaran. Bahkan, pengelola toko sepeda, Sahidin, mengetahui tempat usahanya terbakar setelah dirinya kembali dari tempat ibadah salat tarawih. Ia mengaku tidak pernah menyalakan api sejak ditinggalkan. Hanya menyalakan lampu di depan toko agar tidak terlihat gelap.
"Sebelum saya tinggalkan, semua saya matikan. Lampu listrik saya matikan. Hanya lampu depan toko saya biarkan menyala, agar tidak gelap," ujarnya.
Sahidin mengatakan sangat menyayangkan kebakaran tersebut. Sebagian besar sepeda dagangannya baru didatangkan sore tadi dan belum sempat terjual. Parahnya, tak ada satu pun barang dagangannya, termasuk dokumen penting dan kas tabungan hasil penjualan, yang bisa diselamatkan.
"Hitung-hitung, dengan 354 sepeda di toko saya, kerugian sekitar 200 juta rupiah," papar Sahidin dihadapan polisi.
Polisi langsung membentangkan garis pembatas di sekitar lokasi kebakaran untuk mencegah keramaian massa yang dapat menghalangi proses olah TKP. Dari beberapa keterangan saksi yang dihimpun, polisi menafsirkan, penyebab kebakaran akibat konsleting, atau arus pendek listrik dari dalam ruko. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Untuk memadamkan api, Damkar Kota Mataram menerjunkan empat mobil cepat tanggapnya. Mobil kebakaran tiba secara bergantian dan terus mengisi ulang hingga apinya padam. Api baru bisa dipadamkan petugas damkar, setelah selama satu jam menyemprotkan air.