- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur sampai saat ini sudah mengirimkan 250 ribu masker kepada warga terdampak erupsi Gunung Raung. Pantauan terus dilakukan, termasuk kesiapsiagaan bencana.
"Tidak hanya masker, kami bekerjasama dengan Pemda setempat untuk membuka posko kesehatan dan tempat pendistribusian logistik," kata Kepala BPBD Jawa Timur Sudarmawan saat dihubungi VIVA.co.id, Sabtu 11 Juli 2015.
Ratusan ribu masker dikirim ke lima kabupaten terdampak gunung Raung, yakni Kabupaten Banyuwangi; Jember; dan Bondowoso. Untuk antisipasi, BPBD juga mengirim masker ke Probolinggo dan Situbondo.
Sementara, posko pengamatan dan evakuasi bahkan sudah disiapkan. Di Banyuwangi ada lima posko yang tersebar di Puskesmas Songgon, Sempu, Kali Baru, Glenmore dan Sepanjang. Sedangkan, di Kabupaten Bondowoso tiga posko, dan Jember empat posko kesehatan.
"Kita terus pantau. Segala sesuatunya telah kami siapkan, ini kewajiban kami untuk menindaklanjuti," katanya.
Seluruh aksi tanggap bencana, menurut Darmawan, sudah dilakukan sejak 1 Juli 2015 di Banyuwangi dan 7 Juli 2015 di Bondowoso.
"Kami telah memberikan pendampingan ke tiap kabupaten untuk menyamakan persepsi penanganan erupsi Gunung Raung."
Pantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan sejak 21 Juni 2015 peningkatan aktivitas Gunung Raung kembali terjadi. Ini ditandai dengan letusan abu dan lontaran material pijar di kawah puncak.
Gempa tremor bahkan terekam dengan amplituda maksimum yang terus meningkat signifikan. Ini menjadi acuan PVMBG meningkatkan status aktivitas Gunung Raung ditingkatkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 29 Juni 2015 pukul 09.00 WIB.
Antisipasi Raung, Desa Jampit Siapkan Pengungsian
Desa Jampit masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) II.
