Said Aqil: Terima Kasih Dititipi Dua Periode di PBNU

Ketua PBNU Said Aqil Siradj
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syaiful Arif
VIVA.co.id
Pesantren Cipasung: Muktamar NU Melenceng dari Khitah
- Ketua Umum PBNU terpilih, Said Aqil Siradj, mem‎inta perbedaan pendapat yang sempat muncul segera diakhiri, bersatu kembali dan bekerja sama untuk kemajuan Nahdlatul Ulama.‎‎

NU Akan Terus Menjaga Ahlusunnah Waljamaah

Itu disampaikannya mengomentari peristiwa kericuhan dan eksodusnya sejumlah muktamirin ke Pondok Pesantren Tebuireng, Rabu malam, 5 Agustus 2015.
Gugatan Hasil Muktamar NU Dicabut


"Jam'iyah Nahdlatul Ulama ini sangat besar, menurut Lembaga Survei Indonesia, NU jemaahnya 84 juta, terbesar. Jadi, menurut saya,‎ sebesar apa pun perbedaan pendapat segera berakhir dan kita bersama serta bersatu kembali," kata Said di panggung utama Muktamar NU di Alun-alun Jombang, Kamis 6 Agustus 2015, dinihari.


Said mengklaim, majunya kembali di kursi ketua umum PBNU, murni untuk bekerja memajukan NU, tidak ada agenda politik. "Tidak ada agenda politik atau ambisi politik, saya tidak punya pengalaman berpolitik praktis dan kalau saya melakukan itu pasti keliru. Agendanya hanya agenda Nahdlatul Ulama, bekerja buat NU. Terima kasih Muktamirin yang menitipkan dua periode ini kepada saya," ujarnya.


Sementara itu, ‎Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin meminta semua perbedaan segera diakhiri, kembali membangun NU, agar lebih baik.


"Kita kembali Khitthah, ke cara-cara NU dalam menyelesaikan masalah. Muktamar sudah selesai. Negara kita sudah banyak masalah, jadi jangan ditambahi lagi," kata Ma'ruf.


Ma'ruf menambahkan, tak ada rekonsiliasi dengan pihak lain (Sholahuddin Wahid). Karena, hanya berbeda pendapat bukan konflik yang serius dan perpecahan.


"Tidak ada perpecahan, hanya perbedaan pendapat. Jadi, tidak ada rekonsiliasi, rekonsiliasi itu tidak perlu," kata Ma'ruf Amin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya