VIVA.co.id - Pemerintah telah siap mengantisipasi dampak kemarau panjang yang menyebabkan hampir 200 ribu hektare lahan pertanian mengalami kekeringan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, sejak Januari telah menyiapkan pompa air dan siap mendistribusikannya ke seluruh Indonesia.
Selain pemberian alat dan mesin produksi pertanian berupa pompa air, pembuatan sumur dangkal, sumur dalam, embung, serta pembangunan saluran irigasi juga sudah dilakukan.
"Setiap kemarau selalu ada kekeringan 200 ribu hektare, ini setiap tahun. Karena itu kita lebih awal, sudah siapkan pompa air. Ada 21 ribu unit (pompa) ke seluruh desa. Kami juga sudah perbaiki 1,3 juta hektare irigasi tersier," kata Amran di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin 10 Agustus 2015.
Amran menyampaikan tidak semua daerah di Indonesia mengalami dampak kekeringan. Bulan Agustus, katanya, Indonesia telah mencapai panen 76 persen.
"Perlu kami sampaikan kekeringan bukan seluruh Indonesia, yang 14
hektar itu. Agustus sudah panen 76 persen," ujar Amran.
Guna mengurangi dampak musim kemarau ditambah dengan El Nino, langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah dengan membuat hujan buatan.
"Sekarang insya Allah, dalam waktu dekat akan dilakukan hujan buatan.
1-2 hari kita persiapan. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Lampung, ini sasaran kita untuk hujan buatan," kata Amran.
Ini Dampak Perubahan Iklim pada 690 Juta Anak di Dunia
Sebagian mereka hidup di daerah rawan banjir, sebagian lagi kekeringan
