Sumber :
- VIVA/Muhamad Hasbi Areinta
VIVA.co.id
- Anggota TNI dari Kodim 0621 Bogor dan Batalyon Infanteri 315 menggerebek sebuah rumah kosong yang berada di Tapos, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, dinihari tadi, Jumat, 14 Agustus 2015. Rumah kosong tersebut digerebek karena dijadikan tempat mengoplos beras miskin (Raskin) Bulog.
Dari rumah kosong itu, petugas mendapati beras raskin Bulog sebanyak 8 ton yang sedang dioplos oleh para pelaku tersebut dari karung beras bulog ke karung beras komersial. Beras raskin tersebut di dapat dari gudang beras Bulog yang ada di daerah Dramaga untuk disalurkan ke masyarakat kecamatan Sukamakmur.
Namun di tengah jalan, beras tersebut dibeli dengan harga Rp5.000/kg untuk dijual kembali seharga Rp.5.300/kg, setelah karung beras Bulog diganti dengan karung beras komersial. Aparat TNI menemukan barang bukti karung Bulog yang dibakar di belakang halaman rumah kosong, diduga untuk menghilangkan barang bukti.
Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Czi Dwi Bima Nurrahmat menuturkan, penggerebekan ini bermula dari laporan masyarakat kepada anggota Kodim 0621 Bogor yang sedang melakukan komunikasi sosial (Komsos) di daerah Dramaga, Bogor.
Warga melaporkan ada truk yang sering keluar masuk dari gudang Bulog di daerah Dramaga. Karena merasa curiga, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke anggota TNI yang sedang melakukan Komsos.
Baca Juga :
Begini Cara TNI Ungkap Testimoni Freddy Budiman
Anggota kodim langsung memeriksa 4 orang pekerja, di mana salah satunya adalah pemilik gudang untuk dimintai keterangannya. Keempat orang tersebut adalah Djuwito selaku pemilik, Endin dan Asep selaku buruh yang mengoploskan beras bulog tersebut dan Haer sebagai sopir truk pengangkut beras.
"Kami tidak bisa menahan dan menetapkan mereka sebagai tersangka, kasus ini akan kami serahkan kepada pihak kepolisian, dan biar dari kepolisian yang akan memprosesnya nanti," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
Anggota kodim langsung memeriksa 4 orang pekerja, di mana salah satunya adalah pemilik gudang untuk dimintai keterangannya. Keempat orang tersebut adalah Djuwito selaku pemilik, Endin dan Asep selaku buruh yang mengoploskan beras bulog tersebut dan Haer sebagai sopir truk pengangkut beras.