Jasad Ibu dan Anak Tragedi Trigana Disimpan Satu Kantong

Lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Tim penyelamat gabungan belum dapat mengevakuasi 54 jasad penumpang dan kru pesawat Trigana Air yang jatuh di hutan  Kampung Bape, perbatasan antara Distrik Seram dan Oksibi, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Deputi Operasi Badan SAR Nasional Mayjen TNI Heronimus Guru mengatakan, evakuasi terpaksa dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok, Rabu 19 Agustus 2015 karena kondisi cuaca di lokasi jatuhnya Trigana ditutupi kabut tebal.

"Cuaca dilaporkan berkabut dan jarak pandang hanya dua meter," ujar Mayjen Heronimus Guru, Selasa 18 Agustus 2015.

Proses evakuasi akhirnya berhenti di tahap memasukkan jenazah ke kantong-kantong jenazah. Total 54 jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah. "Ada jenazah ibu dan anak dimasukkan dalam satu kantong," kata Hero.

Kisah Tragis dan Mistis di Balik Evakuasi Tragedi Trigana

Awalnya proses evakuasi direncanakan menggunakan cara hoisting (mengangkat) lewat helikopter atau jalur udara, kemudian diubah melalui jalur darat karena terkendala cuaca.

Baca juga: 

Cerita Bupati Detik-detik Ditemukannya Trigana Air

Namun dikatakan Hero, hasil koordinasi tim di lapangan, butuh waktu yang cukup panjang untuk mengevakuasi dan membawa jenazah, sehingga diputuskan operasi hari ini ditutup.

"Hasil koordinasi di lapangan, operasi hari ini ditutup, diputuskan besok pagi baru dibawa menggunakan hoisting," ujarnya.

Hingga saat ini, belum satu pun jenazah yang dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air.

Kondisi tidak sesuai dengan harapan Presiden RI, Joko Widodo yang mengharapkan evakuasi dapat dilakukan hari ini.

"Kini sedang diproses di bawa ke bawah, kita harap bisa dibawa ke bawah," kata Jokowi di Istana Bogor siang tadi.

Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 dengan nomor penerbangan IL-257 tujuan Oksibil hilang kontak pada Minggu, 16 Agustus 2015 siang. Pesawat tersebut mengangkut 54 orang.

Ilustrasi pesawat Trigana Air

Ini 5 Maskapai Indonesia yang Sering Delay

Ada tiga faktor penyebab keterlambatan.

img_title
VIVA.co.id
2 Februari 2016