Azyumardi: Kerja Ikhlas, Penghargaan akan Datang Sendiri

Azyumardi Azra
Sumber :
  • Istimewa / Wikipedia
VIVA.co.id
Ada Jatidiri Indonesia dalam Partikel Tuhan
- Mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, berharap bahwa Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XIII 2015 untuk Negeri, bisa menjadi penghargaan nobelnya Indonesia.

"Mudah-mudahan keinginan PAB bisa menjadi nobelnya Indonesia, bisa berkelanjutan. Karena tak banyak penghargaan yang bisa bertahan ke masa yang akan datang," ujar cendekiawan muslim ini di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat 21 Agustus 2015.

Ahmad Tohari dan Apresiasi PAB Terhadap Sastra

Ia juga berharap bahwa PAB bisa mendorong banyak pihak di dunia keilmuan yang kadang-kadang sunyi, bekerja secara soliter, harus tetap memiliki komitmen atau integritas.

"Kalau kita bekerja secara ikhlas, maka penghargaan yang tidak kita duga akan datang dengan sendirinya," kata dia.

Kapal Selam Lokomotif Kemajuan Industri RI

Dia menerima penghargaan untuk kategori pemikiran sosial PAB yang ke XIII tahun 2015 ini, atas sumbangsihnya terhadap khazanah pengetahuan keIslaman, khususnya tentang dunia Islam sebagai jaringan ide yang mengalir dari satu kawasan ke kawasan lain dengan dinamis dan saling mengilhami.

Dia juga mengucapkan rasa terima kasih, dan syukur atas penghargaan dalam bidang humaniora sosial.

"Saya mendapatkan kehormatan sangat besar dan tersanjung. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk ilmuwan lain dalam ilmu sosial dan humaniora khususnya," ujar dia.

Berikut profil singkat para penerima Penghargaan Achmad Bakrie ke-Xlll :

1. Azyumardi Azra (Pemikiran Sosial)

Ia menyumbang khazanah pengetahuan keislaman, khususnya tentang dunia Islam sebagai jaringan ide yang mengalir dari satu kawasan ke kawasan lain dengan dinamis dan saling mengilhami.

2. Ahmad Tohari (Kesusasteraan)

Memperkokoh tradisi sastra realisme di Indonesia dan piawai mengolah kampung halaman, serta peka terhadap masalah Sosio-Kultural Masyarakat Perdesaan. 

3. Kaharuddin Djenod (Teknologi)

Kaharuddin Djenod menopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi, khususnya pengembangan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut yang terbukti mampu bersaing di dunia Internasional.

4. Suryadi Ismadji (Sains)

Suryadi Ismadji memerkaya khazanah pengetahuan biokimia melalui sederet riset berbasis keanekaragaman hayati lokal, disertai publikasi ilmiah mengesankan meski harus bekerja dalam lingkungan yang belum optimal.

5. Tigor Silaban (Kedokteran/Kesehatan)

Ia merajut persatuan Indonesia melalui pengabdian jiwa raga tanpa henti dan tanpa pamrih dalam membangun dan memerkaya kesehatan yang menjunjung martabat warga tertinggal di Papua.

6. Suharyo Sumowidagdo (Ilmuwan Muda Berprestasi)

Ia berperan aktif dalam kerjasama eksperimen global yang menandaskan keberadaan Partikel Boson-Higgs di CERN, yang diramalkan oleh model standar Fisika partikel. Pria ini bersedia kembali ke Indonesia sebagai pionir untuk memulai dan memimpin grup eksperimen global pertama di Tanah Air. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya