Asap Mulai Mengepung Singapura dan Sebagian Malaysia

Pemadaman Kebakaran Hutan di Jambi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA.co.id
Kebakaran di Portugal, Nasib WNI Terus Dipantau
- Asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera serta Kalimantan mulai menutupi wilayah Singapura dan sebagian barat Serawak, Malaysia. Angin yang mengarah ke timur laut menyebabkan asap dari Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan menutup wilayah Singapura.

Kebakaran Besar Melanda Portugal
Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, asap terbesar berasal dari Sumatera Selatan.

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
"Akibatnya, kualitas udara di Singapura pada Jumat 11 September 2015 pukul 19.00 waktu setempat pada level tidak sehat dengan PSI 129-148," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, Sutopo menambahkan, asap di Kalimantan Barat terbawa angin ke timur laut menyebabkan bagian barat Serawak (Peninsular) Malaysia tertutup asap sedang.

"Hotspot di Sumatera pada Jumat 11 September 2014 pukul 16.00 WIB ada 665. Hotspot ini tersebar di Sumsel 475, Bengkulu 10, Jambi 83, Babel 45, Lampung 25, Riau 12, Sumbar 8, Kepri 5, Sumut, dan Aceh 1. Hotspot di Kalimantan tidak terdeteksi oleh satelit Terra dan Aqua karena blank area," tutur Sutopo.

Menurut dia, Karhutla di Sumsel selalu paling sulit dipadamkan dan meluas, seperti halnya pada 2014.

"Dari satelit terlihat asap tebal dari Sumsel menutup Jambi dan Riau. Jarak pandang di Pekanbaru 700 meter, Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 400 meter, Jambi 400-800 meter, dan Kalsel kurang dari 500 meter," kata Sutopo.

Akibat asap tersebut, kualitas udara di Riau dan Jambi pada level berbahaya, sekolah-sekolah masih diliburkan, semua penerbangan dibatalkan di Bandara SSK II Pekanbaru pada hari ini.

"Hampir 80 persen wilayah Kalimantan tertutup asap dengan tingkat kepekatan sedang hingga tinggi," ujar Sutopo.

Sutopo mengungkapkan, upaya pemadaman terus dilakukan di semua daerah yang terbakar.

"Namun, tampaknya pembakaran juga masih terus berlangsung. Ini terlihat dari jumlah hotspot yang meningkat, khususnya di Sumsel dan Kalimantan. Hanya hujan deras yang mampu memadamkan semuanya," tutur Sutopo.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya