Sumber :
- ANTARA FOTO
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Hidayat Nur Wahid, mengatakan kabut asap yang terus memakan korban jiwa sudah layak dijadikan bencana nasional. Ia meminta Presiden segera menetapkan status ini.
"Karena memang dampaknya bukan hanya di beberapa kabupaten, kota di Sumatera, ini sudah sampai Kalimantan korban juga sudah berjatuhan," katanya di Jakarta, Rabu 13 Oktober 2015.
Dengan dinyatakan kabut asap sebagai bencana nasional akan berdampak pada penanganan musibah ini. Pemerintah, menurut Hidayat, akan semakin fokus dalam penanggulangannya.
"Negara harus hadir. Rakyat sangat membutuhkan empati dari negara," katanya.
Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejahtera ini menegaskan dengan meningkatkan status menjadi Bencana Nasional semua kendala terkait anggaran bisa diatasi. Selain itu pemerintah akan lebih leluasa mengatur berbagai bantuan negara sahabat dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang memicu kabut asap.
Enam negara sahabat menyatakan kesediaannya untuk membantu Indonesia dalam penanganan bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Seluruh armada nan canggih dipastikan akan membantu menyerang dan mematikan sumber asap yang kini sudah menyengsarakan lebih dari 40 juta jiwa penduduk Indonesia tersebut.
Fokus awal, bantuan dari enam negara yakni, Cina, Singapura, Malaysia, Australia, Rusia dan Korea Selatan, akan dikonsentrasikan di Sumatera Selatan.Sementara yang sudah bertugas di lapangan adalah pesawat dari Malaysia dan Singapura.
"Fokus awal pemadaman api di daerah Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin SUmatera Selatan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Senin 12 Oktober 2015. (ren)
Baca Juga :
Jokowi Bentuk Badan Restorasi Gambut
"Negara harus hadir. Rakyat sangat membutuhkan empati dari negara," katanya.
Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejahtera ini menegaskan dengan meningkatkan status menjadi Bencana Nasional semua kendala terkait anggaran bisa diatasi. Selain itu pemerintah akan lebih leluasa mengatur berbagai bantuan negara sahabat dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang memicu kabut asap.
Enam negara sahabat menyatakan kesediaannya untuk membantu Indonesia dalam penanganan bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Seluruh armada nan canggih dipastikan akan membantu menyerang dan mematikan sumber asap yang kini sudah menyengsarakan lebih dari 40 juta jiwa penduduk Indonesia tersebut.
Fokus awal, bantuan dari enam negara yakni, Cina, Singapura, Malaysia, Australia, Rusia dan Korea Selatan, akan dikonsentrasikan di Sumatera Selatan.Sementara yang sudah bertugas di lapangan adalah pesawat dari Malaysia dan Singapura.
"Fokus awal pemadaman api di daerah Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin SUmatera Selatan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Senin 12 Oktober 2015. (ren)
Riau Kembali Alami Musim Kemarau
Meski sebagian wilayah mengalami hujan, di Riau masih ada titik api.
VIVA.co.id
3 Februari 2016
Baca Juga :