Aceh Rusuh, Kapolri: Personel Kami Kurang

Kerusuhan di Singkil, Aceh
Sumber :
  • Zulkarnaini Muchtar (Banda Aceh)

VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, jumlah polisi saat mengamankan warga yang hendak melakukan perusakan rumah ibadah di Aceh Singkil, Aceh terbatas.

Gereja-gereja di Inggris yang Dijadikan Penginapan

"Jumlah personel itu yang jadi persoalan, tetapi kan kalau (pelaku) menggunakan motor itu kan bisa menyebar ke jalan-jalan kecil. Enggak perlu banyak satu sampai dua orang bisa lakukan pembakaran," ujar Badrodin Haiti di Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2015.

Badrodin menjelaskan, sebenarnya setiap gereja di Aceh Singkil sudah dilakukan pengamanan, baik itu oleh Polri maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, karena objek vital yang harus diamankan banyak, sementara jumlah anggota yang mengamankan sekitar 20 orang, pihaknya merasa kesulitan. Terlebih, saat kejadian pelaku yang melakukan perusakan rumah ibadah jumlahnya mencapai 500 orang.

"Pada pukul 11.00, massa yang dihadang itu menyebar, sebagian yang menggunakan motor itu menuju gereja, dan gereja tadi dibakar," ujarnya.

Saat itu, polisi kemudian bergerak cepat dengan melakukan pengamanan di wilayah perbatasan Aceh-Sumatera Utara. Hal ini bertujuan agar tak terjadi gelombang massa lebih besar yang hendak melakukan perusakan rumah ibadah.

Kisah Perpisahan Gereja Tua di Kalijodo

"Perbatasan antara Aceh menuju Sumatera Utara (pengamanan), di antaranya Tapanuli Tengah, Pak-pak dan Diari. Tiga tempat ini dijaga agar tak ada yang masuk menuju Aceh Singkil."

(mus)

Ditemukan Benda Mencurigakan di Gereja Kotabaru
Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja di Minggiran, Plawikan, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah.

Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Klaten Dirusak

Polisi memperkirakan pelaku perusakan sebanyak dua orang.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016