Konon, Candi Ini Selalu Kembali Setiap Dipindahkan

Candi bercorak hindu yang ditemukan di Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id./Dwi Royanto
VIVA.co.id
Misteri Kutukan 'Jomblo' di Candi Dadi Tulungagung
- Sejumlah arca peninggalan kejayaan Hindu ditemukan di sebuah peternakan warga di Dusun Tempel, Kelurahan Jatisari, Mijen, Semarang. Situs yang diduga terkait erat dengan candi Mataram Kuno itu memiliki kisah unik sejak keberadaannya diketahui warga sekitar.

Penasaran Arca Mataram Kuno? Kunjungi Tempat Ini
Keunikan itu terkait keberadaan candi yang tidak bisa dipindah di lokasi lain. Konon ceritanya, candi Hindu yang kini berada di sebuah peternakan warga itu pernah beberapa kali dipindah oleh sang pemilik tanah saat itu.

Candi Mataram Kuno Ditemukan di Peternakan Ayam
Namun, tiap kali beberapa arca yang terdiri atas arca Nandi (patung sapi), Yoni, batu-batu undakan dan lumpang (pahatan kotak dengan lubang tengah) itu selalu kembali ke lokasi awal.

"Cerita yang berkembang oleh warga asli sekitar, dulu sempat beberapa kali dipindah di lokasi lain, tapi kembali lagi dengan sendirinya," ujar Ali Imron (35), mandor peternakan setempat kepada VIVA co.id di lokasi candi, Selasa 3 November 2015.

Atas alasan tak bisa dipindah itu lah, kenapa keberadaan arca candi itu sampai saat ini masih ada di lokasi awalnya. Meskipun dari waktu ke waktu sang pemilik tanah terus saja berpindah tangan. Hingga akhirnya pada 1994, tanah di lokasi candi itu dijadikan sebagai sebuah peternakan ayam petelor oleh seorang pengusaha asal Semarang.

"Memang dulu tahun 1990-an batu-batu candi ini masih tertata baik dan rapi. Tapi sekarang sudah banyak berubah," katanya.

Berdasarkan penuturan warga, asal nama Dusun Tempel masih ada hubungannya dengan keberadaan candi kuno tersebut. Cerita yang berkembang, banyak orang yang menggunakan air di arca Lumpang itu untuk cuci muka. Namun, banyak warga yang kesurupan hingga akhirnya menjadi gila.

"Dulu banyak kesurupan kalau habis main ke sini. Kalau ada warga cuci muka dari lumpang, katanya jadi nggak waras dan kesurupan. Bahasa Jawanya nempel. Makanya jadi dusun Tempel," tutur pria yang sejak 1996 bekerja di peternakan itu.

Saking angkernya keberadaan candi itu, Ali melanjutkan, membuat warga saat itu sering takut datang ke lokasi. Hanya orang-orang tertentu yang punya pengetahuan lebih saja yang memberanikan bersemedi di lokasi candi.

Namun, kini candi yang berada persis di depan gudang penyimpanan telur dan makanan ayam itu sudah tak lagi membuat delapan karyawan peternakan takut. Menurut mereka, sejumlah penunggu candi itu kini telah dipindahkan di lokasi lain.

"Katanya sudah dipindah di daerah barat wilayah ini. Orang yang ritual kini masih ada tapi jarang. Cuma pada hari tertentu saja," beber bapak dua anak itu.

Situs candi Hindu ini kian santer diperbincangkan mengingat banyak dikaitkan dengan situs candi Mataram Kuno yang ada pada abad ke-8 silam. Sebelumnya, situs candi Hindu juga ditemukan terkubur di Dusun Duduhan, Mijen yang kini telah dieskavasi oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) September lalu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya