Sumber :
- BAW
VIVA.co.id
- Pasca serangan aksi teror di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu dan ancaman aksi teror di Jakarta melalui media sosial, membuat aparat Kepolisian Republik Indonesia harus semakin memperketat pengamanan.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Inspektur Jenderal Polisi Arief Dharmawan, mengatakan ada beberapa lokasi yang rawan menjadi tempat teror Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta.
"Dari beberapa kejadian, ada beberapa lokasi seperti mal, kedubes, kantor pemerintahan, stasiun kereta api, bandara, dan pasar tradisional. Kalau orang melakukan sesuatu dia bilang jihad, dia tidak lihat lagi korbannya siapa," ujar Arief di Hotel Golden, Jalan Angkasa Raya No 1, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Desember 2015.
Untuk itu, menurut Arief, tempat-tempat tersebut harus diperketat penjagaanya. "BNPT tidak punya kewenangan dalam menjaga. Namun kami berkoordinasi dengan instansi lainnya dalam pengamanan dan pencegahan," kata Arief.
Mengenai ancaman
Islamic State of Iraq and al Sham
Baca Juga :
Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil
Arief menuturkan, antara ISIS dengan organisasi teroris di Indonesia saat ini ada keterkaitan. "Ada kaitan jelas. Sama sama gerakan radikal yang mengarah ke terorisme," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Arief menuturkan, antara ISIS dengan organisasi teroris di Indonesia saat ini ada keterkaitan. "Ada kaitan jelas. Sama sama gerakan radikal yang mengarah ke terorisme," katanya.