Mantan Bupati Malang Dicatut dalam Akun Facebook Gafatar

Mantan Bupati Malang Dicatut dalam Akun Facebook Gafatar
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id – Akun Facebook bernama Dpk Gafatar Malang memuat berbagai foto kegiatan bersama tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat di Malang. Akun itu juga mengunggah foto kegiatan bersama mantan Bupati Malang, Rendra Kresna, yang juga memenangi Pilkada Kabupaten Malang pada 2015. Di Malang, Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah dikenal sejak beberapa tahun terakhir.
Polisi Segera Limpahkan Berkas Kasus Gafatar
 
Unggahan pada Dpk Gafatar bersama Bupati Malang bertanggal 17 Februari 2015. Keterangan dalam unggahan foto itu menyatakan Gafatar terlibat dalam kegiatan Bina Desa yang dilakukan Bupati Rendra Kresna di Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Definisi 'Makar' Tidak Jelas, Pemerintah Salah Kaprah
 
Ketika dikonfirmasi, Rendra membantah pernah menghadiri atau berkegiatan bersama Gafatar Malang. Pria yang terpilih lagi menjadi Bupati Malang dalam Pilkada 9 Desember itu mengaku baru mengetahui ada organisasi bernama Gafatar.
Kasus Gafatar, Polisi Sudah Periksa 50 Saksi

“Tidak tahu, saya tidak pernah dapat undangan, tak pernah hadir di acaranya dan tidak tahu siapa mereka itu,” kata Rendra pada Rabu, 13 Januari 2016.
 
Menurutnya, foto itu bisa jadi bagian dari klaim organisasi tersebut. Rendra mengaku tak pernah mendengar nama itu. “Mungkin saja mereka klaim. Di Kabupaten Malang saya tidak pernah mendengar ada organisasi bernama Gafatar,” ujarnya.
 
Rendra menambahkan, Kelurahan Panarukan tidak masuk dalam program kegiatan Bina Desa sebagaimana yang diunggah di Facebook Dpk Gafatar Malang. Sebab secara administrasi, Panarukan termasuk kelurahan, bukan desa sebagaimana program Bina Desa itu. Maka hal yang disebut organisasi itu adalah salah.

“Silakan cek ke Badan Kesbang atau ke Tata Usaha apakah benar ada undangan dari Gafatar untuk saya. Kalau benar ada kegiatan di Kelurahan Panarukan, silakan tanya lurah dan camat setempat karena pasti tahu kegiatannya, karena mekanismenya seperti itu,” katanya.
 
Politikus Partai Golkar itu juga mengaku baru mengetahui keberadaan Gafatar dari media massa setelah ramai diberitakan. “Saya baru tahu tentang Gafatar pagi ini melalui media, bahwa organisasi ini dipimpin oleh Ahmad Musadeq (atau Moshaddeq),” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya