Sumber :
- VIVA.co.id/Abdy Mary
VIVA.co.id
- Kepala Daerah Operasi Tinombala 2016, Kombes Pol. Leo Bona Lubis menyatakan, salah satu upaya pihak Kepolisian untuk menekan berkembangnya paham radikal di Poso, Sulawesi Tengah, adalah dengan mengunjungi warga, dan memberikan pembinaan serta penyuluhan kepada mereka. Khususnya, keluarga dari para terduga teroris di Poso.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Polisi: Moril Kelompok Santoso Mulai Jatuh
Baca Juga :
Lagi, Anggota Kelompok Santoso Serahkan Diri
Menurut Wakil Kapolda Sulteng itu, pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat diposisikan dalam struktur operasi sebagai Satuan Tugas (Satgas) 4 pada pelaksanaan Operasi Tinombala 2016, yang personelnya merupakan gabungan dari anggota TNI dan Polri.
Baca Juga :
Satu Kaki Tangan Santoso PNS Dinas PU Palu
“Satgas empat ini melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat, termasuk diantaranya keluarga-keluarga teroris. Ada harapan disana, dimana kita berharap bisa memberikan penerangan, sehingga keluarga-keluarga teroris ini bisa berbalik,” ujar Kombel Leo Bona Lubis.
Kepolisian berharap agar setelah diberikan penyuluhan, masyarakat di lingkungan itu bisa mengajak orang-orang yang berpikiran radikal untuk kembali, sebagai anggota masyarakat yang berpedoman kepada Pancasila.
Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga berharap ada informasi yang didapatkan dari tugas Satgas 4. “Kita berharap ada informasi dari sana. Tapi minimal kita memberikan pemahaman kepada mereka bahwa perbuatan itu salah, dan perbuatan itu saya kira tidak ada agama yang membenarkan. Minimal dengan situasi yang ada, ini tidak berkembang lagi, khususnya anak-anaknya, keluarga yang lain tidak lagi terlibat,” katanya.
Satgas ini mulai bekerja dengan melibatkan Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dari unsur Polri dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI. Saat ini, para aparat tersebut aktif mengunjungi warga dari rumah ke rumah, khususnya di wilayah Poso Pesisir Bersaudara.
Laporan: Mitha Meinansi
Halaman Selanjutnya
Kepolisian berharap agar setelah diberikan penyuluhan, masyarakat di lingkungan itu bisa mengajak orang-orang yang berpikiran radikal untuk kembali, sebagai anggota masyarakat yang berpedoman kepada Pancasila.
