Ayah di Medan Tampar Bayinya Hingga Tewas

Ilustrasi/Bayi kembar
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id – Dua bayi kembar berusia tujuh bulan asal Medan Sumatera Utara mendapatkan penganiayaan dari ayah kandungnya, Selasa, 1 Maret 2016.

Seorang bayi bernama Raiden pun tewas karena mengalami pendarahan hebat di kepalanya. Sementara, kembaran bayi bernama Zaiden, masih dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Tunggal Sumatera Utara.

Laporan penganiayaan ini didapat dari pembantu di rumah kedua bayi malang itu. Sang pembantu melihat penganiyaan yang dilakukan oleh Fredy alias Ali, yang merupakan ayah kandung dari kedua bayi.

"Dari pemeriksaan yang kami lakukan terhadap pelaku, ia mengaku kesal karena bayi kembarnya sering menangis," kata Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.

Proses penangkapan pelaku sempat mendapatkan perlawanan dari Fredy. Pelaku mengunci seluruh pintu dan jendela saat kepolisian hendak menangkapnya.

Namun beruntung, perlawanan tersebut dapat diselesaikan dan pria pengangguran tersebut berhasil digiring ke kepolisian.

Neli, ibu kedua bayi mengaku tak menyangka apa yang dilakukan suaminya terhadap kedua buah hatinya. Sebab selama tiga tahun berumah tangga, Fredy tak pernah berlaku kasar kepada dirinya.

"Saya tidak menyangka. Saat kejadian saya juga sedang bekerja. Jadi anak di rumah sama bapaknya," kata Neli.

Heboh Mayat Bayi Perempuan Disumpal Celana Dalam

Kini, polisi terus memeriksa intensif ayah bayi kembar tersebut. Sejumlah saksi pun masih dimintai keterangannya terkait penganiayaan dan pembunuhan bayi tersebut. (ase)

Sadath Ardiansyah/Sumatera Utara

Tega, Ibu Panggang Anak Sendiri di Oven
Ilustrasi Bayi Baru Lahir (Doc: Marocco World News)

Gegara Disindir Tetangga Belum Bisa Merangkak, Seorang Ibu di Sumbawa Bunuh Bayinya Sendiri

Peristiwa pembunuhan bayi berusia 10 bulan ini diduga dipicu cibiran tetangga, mengenai tumbuh kembang korban. Kemudian pelaku juga sempat berselisih dengan orang tuanya.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2024