Ritual Melasti di Parangtritis Sedot Wisatawan

Umat Hindu Yogyakarta menggelar ritual Melasti di Parangtritis, Minggu (6/3/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Ribuan umat Hindu di Yogyakarta menggelar upacara ritual melasti di Pantai Parangkusumo, kawasan objek wisata Parangtritis Bantul Yogyakarta, Minggu, 6 Maret 2016. Kegiatan berlangsung khidmat dan semarak ini tak ayal menyedot perhatian para wisatawan di kawasan Parangtritis.

Nyepi, Turis Rusia Terjebak di Bandara Ngurah Rai

I Gede Bagus Duaja, pendeta yang memimpin upacara Melasti 1938 Saka mengatakan, upacara itu merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi yang bertepatan tanggal 9 Maret 2016.

"Sebelumnya Upacara Melasti telah dilaksanakan di Pantai Ngobaran Gunung Kidul, rangkaian upacara selanjutnya adalah Tawur Kesanga yang dilaksanakan di Candi Prambanan," katanya.

Nyepi, Bali Gelap Gulita

Makna Upacara Melasti menurut I  Gede Bagus Duaja yakni proses pembersihan lahir bathin manusia dan alam, dengan jalan menghayutkan segala kotoran menggunakan air kehidupan.

Oleh karena itu prosesi sembahyang dilakukan di sumber-sumber air. Dilaksanakan selambat-lambatnya menjelang sore.

Pesan Nyepi Jokowi, Refleksi Harmoni dalam Kesunyian

Upacara ini juga bertujuan memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Umat Hindhu diberi kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi.

Prosesi diawali dengan iring-iringan jempana dan sesaji diusung ke tepi pantai hingga kaki para pengusung menyentuh air laut.

Selanjutnya berbagai sesaji tersebut diletakkan di meja yang telah disiapkan. Di hadapan umat Hindu, Ida Begawan didampingi para "wasi" dan para "sutri" memimpin pemujaan dengan membaca mantra (doa), sementara umat dengan khidmat dan hening mengikuti persembahyangan tersebut.

Usai pemujaan dilanjutkan dengan ritual Nunas Tirta Ring, pemuka umat Hindu berjalan ke tepi pantai untuk mengambil air laut yang digunakan sebagai salah satu sarana persembahyangan.

Pemuka umat Hindu kemudian memasukkan air laut tersebut ke dalam genthong yang sebelumnya juga telah diisi air dari berbagai sumber atau dalam istilah Hindhu disebut Tirta Amarta, yakni Sendang Pitu di Gunung Merapi, Pantai Ngobaran Gunung Kidul dan Prambanan.

Ritual ini merupakan simbolisasi dari penyucian diri bagi umat Hindu agar diberi kekuatan lahir dan bathin oleh Sang Hyang Widhi dalam menunaikan tapa brata di Hari Nyepi mendatang.

Prosesi dilanjutkan dengan pembacaan doa dan pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, secara berurutan rangkaian ritual ini yakni Natab Banten Biyekaon, durmanggala dan prayastita.

Dilanjutkan ritual sembahyang dengan urutan yakni Puja Trisandya, Kramaning Sembah, Meditasi dengan hening membaca doa Angamet Sarining Bhuwana, dilanjutkan Nunas Tirta Amarta yakni para pemuka agama memberikan air suci kepada para umat. Rangkaian doa dan sembahyang diakhiri dengan ritual Parama Santi.

Sebelum upacara ritual berakhir, berbagai macam sesaji dilabuh di Laut Selatan. Seluruh umat Hindu yang hadir diharuskan agar anggota badannya terkenai air laut sebagai simbolisasi penghayutan segala kekotoran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya